JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta PSSI untuk memperkuat penanganan medis dalam setiap pertandingan resmi sepak bola yang digelar di seluruh Tanah Air. Upaya ini dilakukan guna menjamin keselamatan para pemain, khususnya dalam pertolongan medis yang dilakukan bila terjadi insiden yang beresiko tinggi pada nyawa pemain.
Hal tersebut dikatakan Imam Nahrawi seusai pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di Kantor Kemenpora Senayan Jakarta, Senin (16/10).
“Terkait meninggalnya kiper Persela, kami sepakat dalam pertemuan tadi bahwa dukungan medis harus diperkuat. Tim medis harus lebih sigap,” ujar Imam Nahrawi yang didampingi Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi kepada wartawan.
Menurut Menpora dalam pertemuan dengan Ketua umum PSSI, kedua pihak sepakat untuk memperkuat penanganan medis dalam setiap pertandingan.
Pihaknya juga siap membantu PSSI untuk memperkuat penaganan medis, mengingat Kemenpora memiliki tenaga ahli yang ada di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON).
Sementara itu Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya telah memerintahkan Komite Medis PSSI untuk manata kembali serta memperkuat dukungn medis pada setiap pertrandingan.
Selain itu untuk mencari tahu prosedur penangana saat terjadi insiden tersebut, untuk mengetahui prosedur pertolongan medis yang dilakukan dalam kejadian itu.
Hal senada diutarakan Wakil Ketua umum PSSI, Joko Driyoni yang menegaskan PSSI dalam hal ini bersama Komite Medis akan melakukan investigasi terkait kejadian yang mengakibatkan meninggalnya Choirul Huda.
“Termasuk prosedur penanganan maupun pertolongan medis yang dilakukan pada saat kejadian. Hal ini dilakukan untuk perbaikan kedepanya, sehingga upaya medis yang dilakukan lebih efektif dan lebih menjamin keselamatan nyawa para pemain, “ ujar Joko Driyono.
Dijelaskan Joko untuk standar baku dalam kesiapan tim medis semua klub telah memenuhi ketentuan yang ada. Namun untuk kualitas penangannya hal itu yang perlu ditingkatkan
Selain membahas musibah meninggalnya penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda dan tewasnya suporter Persita Tangerang akibat kerusuhan pertandingan. Juga dibahas tingginya tensi pertandingan jelang kompetisi berakhir terkait promosi dan degradasi di ajang kompetisi Liga 2.