JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap kejadian yang menimpa cabor bulutangkis yang dipaksa mundur dari kejuaraan All England 2021 tidak terjadi di cabang olahraga lain. Dia juga meminta kepada setiap cabor untuk berkomunikasi intensif dengan federasi internasionalnya.
Menpora akan menjadikan hal yang menimpa atlet-atlet bulutangkis sebagai catatan penting bagi cabor-cabor lain di tanah air. “Ini menjadi catatan kita dan akan kami sampaikan kepada pimpinan-pimpinan federasi nasional, untuk berkomunikasi terus-menerus dengan federasi internasionalnya agar hal serupa seperti di bulutangkis ini tidak terjadi lagi,” ujar Zainudin saat dalam keterangan persnya di Kantor Kemenpora, Kamis (18/3).
Kemenpora berharap kejadian atlet-atlet bulutangkis Indonesia yang gagal ke All England supaya benar-benar ditelusuri. Pihaknya juga berharap federasi internasional bulutangkis (BWF) harus memberikan atensi yang sama dengan apa yang terjadi di cabor lain, semisal di sepakbola yang ia nilai FIFA sangat serius berkomunikasi dengan tempat penyelenggaraan.
“Sebab, jika kita sudah persiapkan dengan baik dan semua sudah oke, tapi muncul hal seperti ini, pasti akan muncul demoralisasi dari pelatih, pemain bahkan mungkin dari keluarga,” wanti Menpora geram. “Saya sangat menyayangkan atas apa yang dialami oleh tim bulutangkis kita. Hal ini tidak boleh terulang lagi. Oleh karena itu kita harus memastikan kejadian sebenarnya seperti apa,” lanjut politikus Partai Golkar ini.
Terlebih Menpora menempatkan cabang olahraga bulutangkis di rangking pertama 14 cabor unggulan dalam desain besar olahraga nasional. Ia mewanti-wanti adanya demoralisasi akibat dari perlakuan tidak adil BWF terhadap tim bulutangkis Indonesia yang batal ke All England.
“Di dalam Desain Besar Olahraga Nasional, kami tempatkan 14 cabor unggulan. Dan bulutangkis ini dirangking pertama. Kalau setiap kita bertanding mendapatkan perlakuan tidak adil seperti ini, itu akan berakibat kepada demoralisasi dari pelatih, dari pemain, bahkan mungkin dari keluarga,” tandasnya.
Untuk itu, lanjut Zainudin pihaknya akan gerak cepat berkomunikasi dengan Dubes Indonesia di London untuk menanyakan seperti apa sebenarnya kejadiannya. Juga akan berkomunikasi dengan PBSI nantinya.
“Kepada Dubes, saya akan tanya dan kepada teman-teman PBSI juga akan saya dorong berkomunikiasi dengan BWF baik yang internasional maupun Asia. Terlebih Presiden BWF Asia adalah orang kita Mas Anton Subowo. Semoga beliau bisa bantu meng-clear-kan ini, tidak hanya clear tapi juga jangan sampai terulang lagi,” pungkas Zainudin.