JAKARTA,Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan prestasi olahraga Indonesia yang dicapai dari keikutsertaannya pada berbagai kejuaraan tingkat nasional dan internasional harus murni, tanpa doping.
Hal tersebut ditegaskan Menpora saat membuka seminar akbar yang diselenggarakan Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) di The Sultan Hotel Jakarta, Rabu (30/11).
Dihadapan peserta seminar bertemakan: Sinergi Stakeholder Dalam Mewujudukan Olahraga Indonesia Bebas Doping itu, Menpora menginginkan prestasi olahraga Indonesia dicapai secara murnibdan sportif.
“Kita menginginkan prestasi olahraga Indonesia bagus ditingkat dunia. Prestasi didapatkan hasil dari pembinaan dan kerja keras, disiplin, bukan menghalalkan segala cara termasuk doping,” kata Menpora.
Karenanya Menpora berharap, para stakeholder olahraga dan para pimpinan cabang olahraga dapat serius mengikuti seminar ini. Sebab, mereka merupakan ujung tombak dalam cita-cita Indonesia bebas dari doping.
Sebelumnya, WADA pernah membekukan sejumlah hak-hak Indonesia di bidang olahraga di antaranya bendera negara dilarang berkibar ketika atlet Indonesia naik podium saat upacara penyerahan medali. Namun, atas kerja keras seluruh stakeholder olahraga, akhirnya sanksi tersebut dicabut pada 3 Februari 2022.
“Saat Indonesia terkena dari sanksi WADA (Badan Anti-Doping Dunia), baru kita sadar akan pentingnya pemahaman ini. Saya harap sanksi WADA sudah cukup dan mari jadikan pembelajaran,” jelas Menteri asal Gorontalo itu.
Pada kesempatan itu, Menpora juga memberi apresiasi kepada IADO yang telah menyelenggarakan seminar pertama ini. Menpora meminta, para peserta seminar harus bisa memanfaatkan kesempatan ini.
“Anti-doping ini harus penting disosialisasikan. Pemimpin cabor, atlet, dan pelatih harus bisa memahaminya,” lanjut Menpora.
Diakhir sambutannya Menpora berterima kasih kepada IADO, yang sudah merubah citra Indonesia menjadi baik di mata WADA. “Kita menjadi salah satu negara yang punya komitmen terhadap olahraga yang bersih, sportif, disiplin, dan anti-doping,” tutup Menpora.