NUSA DUA, Indotimes.co.id – Petenis muda Indonesia, Nathan Anthony Barki membentangkan lengannya. Dengan senyum merekah, petenis Australia, Blake Ellis menyambut pelukannya.

Kebahagian petenis kedua negara yang berpasangan itu, setelah memastikan gelar juara seri terakhir Amman Mineral Men’s Word Tennis Championship di Bali National Tennis Center, The Nusa Dua, Sabtu (21/9).

Unggulan ketiga itu menang dramatis di partai puncak kejuaraan resmi Federasi Tenis Internasional (ITF) level M15.
Duet berumur dua pekan ini berhasil membalikkan keadaan atas unggulan kedua asal Jepang, Tomohiro Masabayashi /Taiyo Yamanaka 3-6, 7-6(4), 10-8.

“Suporter hari ini sangat-sangat gila. Sorak-sorai mereka membantu kami meraih gelar. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari bermain di hadapan mereka,” ujar Nathan dengan pipi merona, usai memenangkan pertarungan dua jam di bawah terik matahari.

Pertandingan antar unggulan ini memanas sejak set pembuka. Dalam empat gim pertama, kedua pasangan berbalas break dengan cepat. Nathan /Blake unggul lebih dulu. Saat merebut gim ketiga, voli Blake mencetak winner.

Baca Juga:  FIBA U18 Asia Cup SEABA Qualifiers 2024: Timnas Basket U-18 Bekuk Thailand di Laga Perdana

Masabayashi /Yamanaka langsung merespon, memanfaatkan unforced error lawan, Yamanaka memungkasinya dengan forehand menyusur tepi.

Masabayashi /Yamanaka pun kembali mengemas break point di gim kedelapan. Setelah rally panjang di depan net, sontekan Masabayashi membuahkan break. Tinggal menjaga servis untuk memenangkan set, mereka pun enggan menyianyiakan peluang emas, dengan memenangkan set pertama ini

Situasi serupa berlangsung di set kedua. Setelah imbang sepuluh gim, Masabayashi /Yamanaka meraih break krusial. Pukulan voli Nathan tersangkut di net saat deciding point gim kesebelas.
Duet Negeri Sakura kurang empat poin untuk menyudahi seri keempat ini.

“Selalu seru saat laga ganda berlansung sengit. Banyak peralihan momentum pada laga ini dan kami sangat mungkin keluar dengan hasil yang buruk. Akan tetapi, kami mampu bertahan dan membalikkan keadaan,” papar Blake, peringkat 192 ganda dunia.

Nathan /Blake telah belajar dari kekalahannya. Enggan mengulang kesalahan yang sama, mereka bermain aman pada gim terakhir. Nathan bertahan di baseline. Pukulan lob-nya memanjang dan presisi. Blake berjaga di net. Siap sedia memotong bola tanggung.

Baca Juga:  Menpora Kunjungi Latihan Pesenam Rifda, Harap Bisa Ukir Sejarah di Olimpiade 2024 Paris

Strategi ini membuahkan dua kesempatan break. Cukup break point pertama, forehand Nathan menembus pertahanan. Kedudukan imbang memberi angin segar. Tie break cepat saja. Empat poin berturut menyudahi set kedua untuk keunggulan Nathan /Blake.

Pertandingan berlanjut ke set penentu.
Super tie break tentu familiar bagi Nathan /Blake. Dua babak sebelumnya berlangsung demikian dan mereka pun selalu lebih dahulu mendapatkan poin kesepuluh.

Namun kali ini, Nathan/Blake tidak memberikan poin sampai berpindah lapangan. Kendati sempat berselisih satu angka, servis kencang Nathan tidak terbalaskan saat game point. Chair umpire pun melantangkan “game set and match” untuknya.

Berkat kemenangan rubber set, Nathan mengoleksi gelar keempatnya. Dari empat gelaran di Pulau Dewata ini, dia berhak mengoleksi 27 poin peringkat. Namanya pun akan melonjak tiga ratusan peringkat ke kisaran 1200an dunia.

Oleh karena itu, belia 19 tahun ini pun masih harus berjuang bila ingin kembali ke peringkat tertingginya di urutan 400-an dunia.

Baca Juga:  Menpora Berikan Apresiasi Atlet Muda Berprestasi Dunia

“Setelah ini aku akan kembali ke kampus. Senin depan sudah masuk kelas. Situasi yang sangat berbeda. Jadi, momen ini akan betul-betul aku nikmati pada malam ini. Akan kurayakan bersama keluarga, teman-teman, dan tentu saja, Blake,” pungkas Nathan.

Blake sendiri melanjutkan turnya ke Thailand setelah mengoleksi gelar kelimanya pada tahun ini. Petenis Negeri Kangguru akan bermain di ajang Bangkok Challenger.

Sementara itu, unggulan keempat asal Amerika Serikat, Andre Ilagan meraih gelar ketiganya setelah menjungkalkan unggulan ketiga asal Ukraina, Yuri Dzhavakian, 6-4, 7-5, pada partai final sektor tunggal kejuaraan yang disponsori oleh perusahaan tambang Amman Mineral ini.