OCA Putuskan Tetap Pertandingkan Kelas 62 kg di Asian Games 2018

JAKARTA, Indotimes.co.id – Dewan Olimpiade Asia (OCA) memutuskan tetap mempertandingkan kelas 62 kg cabang angkat besi putra pada Asian Games 2018 mendatang.

Hal tersebut disampaikan OCA melalui surat resmi yang dikirimkan kepada Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai National Olympics Committee (NOC)

Dalam surat yang ditanda tangani Director General OCA, Hussain Al Mussalam, dijelaskan bahwa OCA memutuskan terdapat perubahan kategori kelas di cabang angkat besi dengan memasukkan kelas 62 kg pada Asian Games mendatang.

Dengan keputusan tersebut, dipastikan lifter andalan Indonesia di kelas tersebut, Eko Yuli Irawan punya kesempatan untuk menyumbangkan medali, terutama medali emas, bagi Merah Putih.

“KOI dan INASGOC mengapresiasi keputusan OCA tersebut. Di satu sisi, keputusan itu membangkitkan optimisme dari cabang angkat besi dan juga Eko Yuli agar melakukan pesiapan yang lebih prima. Sementara itu, di sisi lain, bagi panitia penyelenggara hal ini menjadi tantangan karena nomor pertandingan bertambah,” jelas Ketua INASGOC, Erick Thohir.

Baca Juga:  IBL Kembali Gelar Turnamen Basket 3x3

Keputusan OCA menambah kelas 62 kg putra tersebut membuat cabang angkat besi di Asian Games 2018 akan mempertandingkan 15 kelas.

Sebelumnya, dengan mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020, cabang angkat besi hanya mempertandingkan 14 kelas yang terbagi masing-masing tujuh kelas di putra-putri.

Menurut Erick, dengan penambahan terbaru, maka cabang angkat besi putra di Asian Games 2018  akan mempertandingkan delapan kelas, yakni  56 kg 62 kg, 69 kg, 77 kg, 85kg, 94 kg, 105 kg, dan +105 kg.

“Ini juga win win solution yang melegakan kami sebagai tuan rumah karena kans medali emas di angkat besi tetap terbuka,” tambah Erick yang juga ketua KOI.

Bagi AWF sendiri, putusan OCA ini tidak mengalami pengurangan kelas dari rencana mereka yang mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020.

“Kami juga berterima kasih kepada AWF dan juga PB PABBSI, serta pemerintah Indonesia (Kemenpora) yang telah mengupayakan hal ini,” pungkas Erick.

Baca Juga:  Hadapi Irak, STY: Jangan Takut, Peringkat FIFA Hanya Sebatas Angka