BEKASI, Indotimes.co.id – Satu lagi terobosan dilakukan Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) dalam upaya lebih mengenalkan olahraga catur sekaligus mengembangkan dan memajukan catur di Indonesia. Kali ini Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto bersama Dewan Pembina PB Percasi, Ir Eka Putra Wirya membangun Museum Catur Indonesia.
Pembangunan Museum Catur Indonesia, ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking yang berlokasi dilingkungan Gedung Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), di Rawa Panjang, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (2/10).
“Kita menargetkan Museum Catur ini sudah selesai sembila bulan mendatang. Sampai saat ini Kita belum memikirkan mengenai tiket masuk bagi mereka yang akan datang ke Museum Catur,” ujar Dewan Pembina PB Percasi, Eka Putra Wirya, usai melakukan peletakan batu pertama bersama Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto, dan Nita Nathania Wirya dari Manajemen SCUA.
Menurut Eka pembangunan Museum Catur Indonesia adalah bagian dari langkah-langkah strategis untuk mengembangkan dan memajukan catur Indonesia. Dan tujuan utama dari pembangunan museum ini adalah bagaimana bisa menginspirasi dan mengedukasi anak-anak Indonesia untuk menyukai dan menekuni olahraga catur.
“Pemain-pemain kita berhasil karena ada sekolah catur. Agar semakin maksimal kita bikin program catur masuk sekolah. Untuk melengkapi kita buat museum. Dengan datang ke museum bisa jadi mereka terinspirasi ingin seperti Utut Adianto. Tentu mereka akan bertanya bagaimana Utut Adianto bisa meraih gelar Grand Master. Bagaimana cara belajarnya. Itulah pentingnya inspirasi,” jelas Eka Putra Wirya, yang juga Owner SCUA.
Eka juga menambahkan, Museum Catur Indonesia, nantinya akan menampilan konten lebih ke modern karena sekarang kan era digital. Agar anak-anak tertarik dan senang. Karena yang susah itu bikin anak-anak senang. “Kalau melihat foto dan tulisan-tulisan saja mungkin mereka tidak akan tertarik. Untuk itu kita bikin interaktif games, itu yang sedang kita diskusikan,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto mengatakan, pembangunan Museum Catur Indonesia merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan catur Indonesia khususnya PB Percasi yang didirikan pada 17 Agustus 1950.
“Pertama kami bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hari ini tonggak sejarah sedang kita buat yaitu Museum Catur Indonesia. Museum ini desain besarnya adalah menghargai sejarah yang sudah kita perbuat. Mulai dari atlet sampai pengurus, apa saja yang sudah kita perbuat. Dan ke depan, terus untuk melanggengkan tata nilai yang harus kita jaga yaitu persahabatan, persaudaraan dan juga kerja keras,” ujar Utut Adianto.
Utut Adianto sangat mengapresiasi konsep pembangunan Museum Catur Indonesia yang digagas Dewan Penasihat PB Percasi, Eka Putra Wirya. “Konsep tersebut sangat menginspirasi dan mengedukasi khususnya bagi anak-anak dan generasi muda agar tertarik dan mau menekuni catur.” kata Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu.
“Atas nama PB.Percasi dan seluruh insan catur Indonesia saya menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Pak Eka dan keluarga besarnya atas pembangunan Museum Catur Indonesia. Mudah-mudahan kecintaan dan pengabdian Pak Eka untuk catur Indonesia dijadikan amal kebaikan oleh Gusti Allah,”tambah Utut pula.
Pembangunan museum yang mengusung tagline ‘Akur Membaur dengan Catur’ juga terinspirasi dari moto catur itu sendiri Gens Una Sumus (semua kita bersaudara).
Yang terpenting, jelas Utut di Museum Catur Indonesia nanti konsep yang dihadirkan mampu membuat yang hadir cukup kerasan. Ada konsep enjoyment disitu nantinya, sehingga bagi orang yang ngantar ke SCUA, bisa santai ada kopi, karena di lokasinya nanti ada cafenya juga.
Selain Utut Adianto, Eka Putra Wirya, acara ini juga dihadirijajaran pengurus PB Percasi lainya, yaitu Dewan Penasihat PB Percasi Rusdi Taher, Wakil Ketua Umum PB Percasi, Ihshan Sulisto dan Willy M Yosep, Ketua Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi dan lainnya.