JAKARTA, Indotimes.co.id – Ketua Panitia Penyelenggara Turnamen Catur, JAPFA Fide Rated Chess Tournament 2021, Rikardo SE mempertanyakan kriteria cabang olahraga yang terpilih melalui program Kemenpora tentang Desain Besar Olahraga National (DBON) yang sedang gencar-gencarnya disosialisasikan.
Menurut Rikardo, cabang olahraga catur yang notabene cabang olahraga masyarakat saat ini dari segi prestasi pun tak kalah dengan cabang-cabang olahraga yang masuk dalam program DBON.
“Salah kalau cabang catur di nomor dua kan. Pasalnya, kami banyak melahirkan pecatur -rpecatur bergelar Grand Master (GM) tingkat dunia. Dan itu, diperoleh melalui proses pembinaan yang cukup panjang,” kata Rikardo di sela-sela laga turnamen JAPFA FIDE Rated Chess Tournament di Senayan, Jakarta, Selasa(7/12).
Rikardo menambahkan, meski terkendala pandemi Covid-19, PB Percasi tetap menggelar turnamen secara online atau virtual. Artinya, proses pembinaan tetap berjalan dengan memberikan mereka wadah untuk mengimplementasikan hasil latihan para pecatur.
Itu artinya dibandingkan dengan cabang olahraga lain catur tetap eksis memberikan atletnya kompetisi sebagai ajang pencarian jam terbang mereka. Kami ingin menjaring sebanyak-banyaknya atlet pelapis agar regenerasi berjalan secara simultan,” ungkap mantan Ketua Pengprov Percasi DKI Jaya itu.
Cuma memang bedanya, katanya, catur tidak dipertandingkan di ajang multi event seperti Asian Games maupun Olimpiade.
“Kita memang level nya baru dipertandingkan di SEA Games saja. Tapi, kami memiliki Olimpiade sendirian yang gengsinya setara dengan Olimpiade yang jika memang itu jadi acuan program DBON,” tandas Rikardo, yang juga politisi PDI-P itu.