JAKARTA, Indotimes.co.id – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) siap menggelar Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) untuk persiapan Asian Games 2018. Terkait hal tersebut PB PRSI telah mengajukan proposal pelatnas kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Jumat (15/12).
Induk cabang olaharaga renang di Tanah Air itu berharap proposal mereka bisa disetujui pemerintah, sehingga pelatnas langsung dijalankan mulai awal Januari 2018 mendatang.
Kabid Pembinaan Prestasi PB PRSI Wisnu Wardhana mengatakan, pihaknya sudah menyusun jadwal pelatnas hingga training camp (TC) di luar negeri bagi masing-masing cabang olahraga.
Untuk cabang renang, rencananya para atlet akan dikirim ke Amerika Serikat (AS) dan Australia guna melakoni TC hingga uji coba. Sedangkan loncat indah di China, lalu polo air di Serbia.
“Untuk pelatnas ada beberapa lokasi, tapi sentralisasi di Senayan. Ada beberapa perenang spesialisasi dikirim ke AS, sedangkan jarak jauh ke Australia. Untuk polo air di sini (Jakarta) dulu, menunggu waktu ke Serbia. Sedangkan renang indah dan loncat indah di sini,” kata Wisnu dalam keterangan pers di sela Test Event Road to Asian Games 2018 yang bertajuk “CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship 2017” di GBK Aquatic Stadium Senayan, Jumat sore
Menurut Wisnu, jika mengacu sebelum Satlak Prima dibubarkan, perenang yang memperoleh SK pelatnas berjumlah delapan orang. Namun kali ini PRSI mengajukan jumlah yang lebih dari sebelumnya. Mengenai peluang medali yang bisa diraih pada Asian Games 2018, ada tiga nomor yang bisa diandalkan.
“Seperti yang disampaikan ketua umum (PB PRSI Anindya Bakrie), paling tidak kita berharap beberapa medali. Jika prestasi memungkinkan perak, tapi diusahakan emas. Itu ada di 50 meter gaya punggung putra, 50 meter gaya dada putra dan estafet 4×100 meter,” ungkap Wisnu.
Sementara itu, mengenai kondisi GBK Aquatik Stadium Senayan yang dipakai Test Event Road to Asian Games 2018. ada beberapa yang perlu ada penyempurnaan agar bisa layak dipakai untuk ajang sesungguhnya, seperti lantai yang licin, papan loncat indah, ruang ganti yang dirasa kurang, koridor untuk atlet yang terlalu rendah hingga tangga melingkar di loncat indah.
“Banyak masukan kepada kami untuk penyempurnaan venue. Nanti banyak ruangan yang dibutuhkan, katakanlah ruang broadcast, ruang ganti karena nanti akan datang peserta yang lebih banyak lagi. Memang ini pengerjaan sudah selesai dilakukan Waskita Karya, tapi yang belum tertangani akan dikerjakan Inasgoc (Panpel Asian Games),” ungkap Sekjen PB PRSI Ali Patiwiri.