JAKARTA, Indotimes.co.id – Pegulat remaja binaan Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Dispora DKI Jakarta dan Pengprov PGSI DKI Jakarta menuai prestasi menjanjikan pada Kejuaraan Gulat Antar PPLP/PPLPD/PPOP dan SKO yang diselenggarakan di GOR.Patriot, Kompleks Kodam Diponegoro, Semarang, Jumat hingga Minggu , 29 November – 1 Desember 2019.
Tampil dengan 10 pegulat dari PPOP, tim DKI Jakarta berhasil membawa pulang dua medali emas dan tiga perunggu dari kejuaraan yang diikuti ratusan para pegulat belia dan remaja bertalenta dari berbagai daerah tersebut.
Dua medali emas untuk tim gulat PPOP DKI Jakarta diraih oleh Rafli Apandi di kelas 46kg Gaya Bebas putra dan Rafa Landri dari kelas 54kg Gaya Grego SMA. Sementara, tiga perunggu disumbangkan oleh M.Firdi Alfrons di kelas 63kg Gaya Bebas putra SMA, Ahmad Zinadine Zidane dari kelas 58kg Gaya Grego SMA, dan Andana Ramadhan di kelas 74kg Gaya Bebas putra SMA.
Disamping peraihan dua emas dan tiga perunggu tersebut tim gulat DKI Jakarta juga mendapatkan penghargaan lain dengan ditetapkannya Rafli Apandi sebagai atlet terbaik untuk Gaya Bebas putra.
Keberhasilan tim gulat PPOP DKI Jakarta yang berada di bawah binaan Dispora DKI Jakarta dan didukung oleh Pengprov PGSI DKI Jakarta ini diapresiasi oleh Ketua Pengprov PGSI DKI Jakarta, Steven Setiabudi Musa.”Selamat untuk tim gulat PPOP DKI Jakarta. Peraihan dua medali emas sudah sesuai target, apalagi ada tambahan tiga medali perunggu sebagai bonus. Ke depannya kita akan lebih fokus untuk membina para pegulat belia dan remaja,” ujar Steven Setiabudi Musa, Senin (2/12/2019).
Steven Setiabudi Musa sempat menyaksikan penampilan para pegulatnya di GOR.Patriot, Semarang. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini berjanji akan membicarakan secara serius program pembinaan PPOP DKI Jakarta dengan Dispora DKI Jakarta.
Antoni Timbul Romulo, pelatih kepala tim gulat DKI Jakarta yang menjadi ofisial di kejuaraan ini, juga mengutarakan rasa senangnya dengan keberhasilan tim gulat PPOP DKI Jakarta. Apalagi, kata Romulo, para pegulat PPOP DKI Jakarta selama ini berlatih dengan fasilitas seadanya. Mereka juga dapat bertanding di kejurnas ini dengan dana bantuan dari Pengprov DKI Jakarta. “Semoga setelah ini anak-anak PPOP bisa mendapatkan tempat berlatih yang lebih layak,” harap Antoni Timbul Romulo.
“Kalau dari akumulasi perolehan medali mestinya kita berada di peringkat keempat di bawah SMANOR Jatim, PPLP Jatim, dan SKO Ragunan,” kata Agung, ofisial tim gulat DKI Jakarta lainnya.
Karena yang dipergunakan adalah sistem poin dengan berdasarkan jumlah peserta di setiap kelasnya, tim gulat PPOP DKI Jakarta yang hanya menurunkan 10 pegulat berada di posisi ke lima di bawah PPLP Sumbar, PPLP Jateng, SKO Ragunan, dan SMANOR Jatim.