JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan pelaksanaan turnamen bola basket Indonesia Basketball League (IBL) sama seperti yang akan digelar pada cabang olahraga sepak bola Piala Menpora 2021. Semua ketentuan yang diberlakukan sama seperti sepakbola, untuk mendapatkan surat izin keramaian keluar dari kepolisian, termasuk digelar tanpa penonton.

Hal ini diungkapkan Zainudin seusai menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Pur) Marciano Norman, Sekjen KONI Ade Lukman, Direktur IBL Junas Miradiarsyah serta perwakilan dari Polri dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-1, di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Senayan, Jakarta,Kamis (25/2).

Menurut Zainudin materi yang dibahas pada Rakor tersebut, sama persis dengan rapat izin kegiatan sepakbola. “Kami dengar presentasi Perbasi dilengkapi IBL. Presentasi ini akan dipelajari oleh pihak Polri yahh akan dirapatkan secara internal. Selanjutnya hasil rapat Polri nanti akan diinformasikan kepada kami dan stakeholder terkait,” kata Zainudin.

Baca Juga:  INAPGOC Matangkan  Persiapan Asian Para Games 2018

Zainudin menjelaskan, prinsip penyelenggaraan IBL adalah tanpa penonton, siaran langsung, ditonton dari rumah, sama seperti sepak bola. Bahkan, IBL lebih terpusat di satu tempat, satu tempat penginapan dan penyelenggaraan (sistem gelembung).

Semua sepakat akan menunggu kepolisian mempelajari presentasi tadi. “Intinya dua hal yang kami bahas tadi adalah rencana kompetisi, dan penerapan protokol kesehatan selama kompetisi nanti,” imbuhnya.
Zainudin menambahkan pada prinsipnya penyelenggaraan adalah tetap tidak ada penonton. Kemudian bisa disiarkan langsung dan bisa ditonton di rumah saja. Sama dengan sepak bola. Dan ini mungkin terpusat di satu tempat, tempat penginapan satu, tempat penyelenggaran satu,” tandas Zainudin.

Sementara itu, Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih berharap kesuksesan turnamen ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah kompetisi bola basket tingkat dunia.

“Ini adalah momentum yang baik untuk dunia internasional melihat bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah FIBA Asia dan FIBA Dunia. Sehingga kami berharap IBL bersama PP Perbasi harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tapi tidak melupakan prestasi buat bangsa Indonesia,” harapnya.

Baca Juga:  Sportama ATF Championship 2023: Putra Indonesia Mendominasi di Pekan Kedua

Sedang Direktur IBL Junas Miradiarsyah memastikan pihaknya akan mendapatkan protokol kesehatan yang ketat saat kompetisi ini mulai digelar. Namun sebelum itu pihaknya akan melakukan beberapa kali simulasi terkait kegiatan tersebut.

“Kompetisi ini mohon tidak dilihat hanya sebagai kegiatan kompetisi tapi ini kompetisi sebagai media kepada masyarakat untuk menunjukan masyarakat olahraga mampu menerapkan protokol yang sangat ketat dan diharapkan bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat,” jelasnya.

“Tadi kami paparkan beberapa hal teknis untuk pelaksanaan IBL pada bulan Maret mendatang. Kegiatan ini jangan dilihat kompetisi semata, tetapi mengedukasi masyarakat kita menjalankan prokes secara ketat,” kata Junas

Adapun penyelenggaraan kompetisi IBL secara prinsip sama dengan rencana sebelumnya, yakni menggunakan sistem gelembung. Semua terpusat di satu lokasi tidak diperbolehkan keluar masuk arena selama pertandingan.

“Untuk lokasi IBL kita siapkan dua tempat untuk dua fase. Pertama di Cisarua, Kabupaten Bogor, untuk babak reguler. Sedangkan fase kedua untuk play-off hingga final di Mahaka Arena, Kelapa Gading Jakarta,” papar Junas.

Baca Juga:  Emilia Achmadi: Nutrisi sebagai Strategi untuk Pencegahan, Pemulihan, dan Rehabilitasi Cedera

Sebagaimana dijadwalkan, pihak IBL mewacanakan kompetisi musim 2021 dimulai pada 10 Maret 2021. Setelah libur Ramadhan, dilanjutkan dengan fase play-off.