JAKARTA, Indotimes.co.id – Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (Pengprov PGSI) DKI Jakarta berencana menggelar rapet kerja untuk membahas berbagai permasalahan yang dihadapi. Raker diagendakan seusai PON XX Papua. “Saat ini kami konsentrasi penuh ke PON XX Papua,” ungkap Michael Tani Wangge, pengurus Pengprov PGSI DKI Jakarta, Kamis (30/9).

Apa saja yang akan dibahas pada raker tersebut, Mike Wangge mengelak menyebutkannya. Namun, tampaknya tidak jauh dari kinerja kepengurusan Pengprov PGSI DKI Jakarta 2020-2024. Termasuk mundurnya Wakil Ketua/Ketua Harian Haji Heru Pujihartono dari kepengurusan. Heru Pujihartono juga mengundurkan diri sebagai manajer tim gulat PON XX DKI Jakarta.

Pengprov PGSI DKI Jakarta 2020-2024 dipimpin oleh Gian Fernando Pardamean Sitorus, anggota TGUPP Pemprov DKI Jakarta. Ia dipilih secara aklamasi pada Musprov PGSI DKI Jaya, 27 Februari 2020. Dalam Musprov yang dihadiri oleh 6 Pengkot PGSI DKI Jaya itu, Gian Fernando Pardamean Sitorus menjadi satu-satunya calon ketua umum, setelah H. Heru Pujihartono mundur dan memberikan dukungan kepadanya.

Baca Juga:  PSIS Mulai Menggeliat, Tekuk TIRA Persikabo 3-1

Gian Fernando Sitorus menggantikan Steven Setiabudi Musa, anggota DPRD DKI Jakarta, yang memimpin pada periode kepengurusan 2015-2020. Walau masih banyak dikehendaki untuk memimpin Pengprov PGSI DKI Jakarta, namun Steven S.Musa memilih untuk lebih berkonsentrasi di PP PGSI, sebagai Ketua Bidang Sarana, Prasarana, dan Umum. Steven S.Musa sendiri sejak awal September 2021 ditetapkan sebagai Sekjen PP PGSI, menggantikan Mohammad Amir, yang meninggal dunia.

Mike Wangge menjelaskan, pihaknya kini harus lebih dulu fokus menghadapi kompetisi gulat PON XX Papua. “Tentunya konsentrasi semua Pengprov juga ke sana,” ujar Mike Wangge, yang menjabat wakil sekretaris di kepengurusan 2015-2020 tetapi kini difungsikan sebagai humas.

“Target kami, satu medali emas dari Andika Sulaeman, meski bukan berarti yang lain tidak punya peluang. Lima pegulat kami bisa saja semuanya membawa pulang medali, baik emas, perak atau perunggu, ” kata Mike Wangge terkait pentas gulat PON XX Papua, yang dikompetisikan 8-14 Oktober 2021 di Merauke.

Baca Juga:  Hadapi Asian Games Gulat Berlatih ke Bulgaria

Dari 106 pegulat yang berlaga di PON XX 2021 Papua, lima di antaranya berasal dari DKI Jakarta. Kelima pegulat lolos dari babak prakualifikasi. Lima pegulat DKI Jakarta yang kini dimanajeri Agung Nugraha Santosa adalah Andika Sulaeman (gaya grego/77 kg, M.Rudiansyah (gaya grego/87 kg), Nur Rusli (gaya grego/130 kg), Rudi Hariyanto (gaya bebas/125 kg), dan Selfi Ajeng Safitri (gaya bebas/50 kg). Kelima pegulat DKI Jakarta ini ditangani oleh pelatih Antoni Timbul Romulo dan Dedy Rukmana.

Tim gulat DKI Jakarta jelas mengincar medali emas dari pertarungan di gaya grego kelas 77 kg dan grego 130 kg. Andika Sulaeman di kelas 77 kg gaya grego akan mendapatkan perlawanan keras dari Kusno Hadi (Kaltim) dan Supriono (Jatim), sementara Prija Iska Ahmad (Banten) dan Agung Satria (Jambi) dan Paulus (Papua) menjadi kuda hitam.

Baca Juga:  Timnas U-23 akan Uji Coba Hadapi Thailand dan Korea

Di kelas 130 kg grego, Nur Rusli harus berjibaku dengan Papang Ramadhan (Kaltim), Axel Manuela (Jatim), Aditya Eka Lazuardi (Jabar), dan andalan tuan rumah, Andre.