JAKARTA, Indotimes.co.id – Ajan Kompetisi Liga Basket Indonesia atau Indonesian Basketball League (IBL) 2025 akan segera dimulai. Perbasi menyoroti geliat industri basket nasional.

Ketua PP Perbasi Budisatrio Djiwandono mengatakan, IBL sebagai kompetisi basket profesional di Indonesia tentunya harus jadi contoh bagi turnamen lain. Ini berkaitan dengan upaya IBL untuk tidak hanya fokus pada aspek kompetisi, melainkan juga hiburan.

“Sebagai kompetisi bola basket, IBL juga harus jadi center of exellence. IBL dalam hitungan hari musim baru akan terselenggara lagi. Kami dengan bangga sudah menunggu dan rakyat Indonesia sangat mendambakan kompetisi ini,” ungkap Budisatrio di Jakarta, Selasa (7/12).

Sebagaimana diketahui IBL 2025 akan bergulir pada Sabtu (11/1) hingga Juli 2025 mendatang. Musim ini jadi yang kedua dengan format home and away secara penuh

Ada 14 tim yang akan berkompetisi dan masing-masing sudah punya arena yang dijadikan markas. Setidaknya ada total 182 pertandingan yang akan dijalani di IBL 2025.

“Ada 182 pertandingan, ditambah playoff mungkin lebih dari 200. Ini bisa jadi ajang pembinaan atlet bola basket dengan level tertinggi di Indonesia,” kata Budisatrio.

Menurutnya dengan format kandang dan tandang, tidak bisa dimungkiri ada peningkatan biaya operasional. Karenanya, IBL menggandeng berbagai sponsor untuk menopang keuangan turnamen.

“Saya sangat berbahagia dan bangga atas kolaborasi IBL dengan institusi perbankan. Ini bisa sekaligus menghadirkan standar exellence di dunia perbankan patut kita contoh, termasuk dengan edukasi keuangan,” tandas Budisatrio.

Hal senada disampaikan Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, yang menyampaikan empat hari jelang tip off IBL 2025, persiapan sudah matang.

“Empat hari ke depan akan dimulai kompetisi, ini musim kedua dengan format home away. Liga ini akan dimulai Januari sampai Juli dengan 182 pertandingan dalam satu musim,” kata Junas.

“Kemudian kami perlu bersyukur bahwa hari ini bukan hanya tentang liga bola basket, tapi kami berkomitmen bahwa IBL berniat untuk menjadikan bola basket lebih besar. Bukan hanya liga tapi ekosistemnya,” pungkasnya..