NUSA DUA, Indotimes.co.id – Sekitar 300 petenis putra dari berbagai negara meramaikan turnamen tenis internasional bertajuk Amman Mineral World Tennis Championships di Nusa Dua, Bali, 25 Agustus – 25 September 2024.
Selama empat pekan, kejuaraan dalam kalender kompetisi resmi International Tennis Federation (ITF) ini bergulir empat seri, berselang-seling, M15 dan M25.
“Sejalan dengan visi perusahaan untuk menciptakan warisan terbaik, kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang unggul. Olah raga merupakan salah satu caranya. Dengan mendukung kejuaraan ini, kami harap petenis Indonesia dapat tampil ke kancah global,” ujar Kartika Octaviana, President Corporate Communications and Investor Relations AMMAN.
Empat seri ajang ini memang merupakan dua entry level dalam hierarki event profesional tenis dunia. Dengan kata lain, menjadi pintu masuk ke sirkuit profesional dunia.
Direktur turnamen, Lani Sardadi, pun menuturkan bahwa petenis Indonesia berperluang untuk memanen poin peringkat selama empat pekan kejuaraan ini.
“Para petenis perlu mengumpulkan poin untuk tampil di suatu kejuaraan. Bila tidak punya peringkat, petenis akan sangat sulit untuk bertanding, bahkan main di babak kualifikasi sekali pun,” papar Lani.
Permasalahan di atas dapat disiasati dengan menjadi tuan rumah perhelatan. Penyelenggara memiliki privilese berupa wild card –jatah tampil tanpa melihat peringkat. Jumlahnya total sepuluh, empat babak utama, enam kualifikasi.
“Sekitar 50 email masuk mengajukan wild card. Beragam juga alasannya. Saya sampai capek menolaknya. Namun, pada intinya, saya tekankan bahwa panitia mengutamakan petenis Indonesia. Kami bekerja sama dengan PP Pelti untuk menentukan nama-nama yang layak menerimanya,” imbuhnya.
Tunggal putra terbaik bangsa, Rifqi “Tole” Fitriadi, memastikan diri tampil di babak utama seri kedua, 2-7 September 2024. Tole yang berperingkat 818 ATP, bertekad untuk bangkit. Di pekan pertama, atlet Jawa Timur ini takluk dari wakil Amerika Serikat, Andre Llagan, 6-4, 6-0, di babak pertama.
“Rehat empat bulan akibat cedera memang terasa sekali. Kami berusaha bermain sebaik mungkin pada pekan kedua. Meskipun secara level pekan ini lebih tinggi, saya sudah lebih siap,” ujar Rifqi, pengoleksi satu trofi sirkuit ITF.
Menurutnya, turnamen ini membantunya dalam memulihkan diri. Bertanding di kandang sendiri, ia merasakan suntikan semangat dari pendukungnya. Selain itu, ongkos perjalanannya pun jauh lebih murah daripada harus main di luar negeri.
Bahu-membahu Menopang Sport Tourism di Pulau Dewata.
“Lapangannya juga sangat top. Bukan kaleng-kaleng. Saya bener-bener enjoy main di Bali,” ujar Rifqi, “paginya bertanding, sorenya nyantai.”
Dipantik semangat serupa, Bali dipilih menjadi tuan rumah kejuaraan Amman Mineral World Tennis Championship pada tahun ini. Lani menilai kejuaraan ini dapat menggali potensi wisata olah raga (sport tourism) di Pulau Dewata.
Sejak memulai pembangunan lapangan pada awal tahun, Lani menyurati ITF untuk memindahkan lokasi kejuaraannya dari Jakarta. Pada mulanya, tawarannya disambut keragu-raguan induk organisasi tenis dunia itu. Akan tetapi, kekhawatiran mereka sirna setelah melakukan kunjungan langsung untuk menilai kelayakan lapangan.
“ITF mungkin tidak tahu bahwa Indonesia adalah negeri Bandung Bondowoso. Tidak perlu waktu lama, kami bisa menyiapkan arena ini dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari dukungan para sponsor turnamen,” papar Lani.
Selain PT Amman Mineral Internasional Tbk sebagai sponsor utama, kejuaraan empat seri dalam empat pekan ini turut disponsori oleh Bank BNI, Permata Bank, dan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC), The Nusa Dua, Dunlop, Eternal Plus, dan Pocari Sweat.
“Kami menyambut kehadiran kejuaraan ini dengan positif. Harapannya malah kalau bisa sebulan sekali,” kelakar Ari Respati, Direktur Utama ITDC.