JAKARTA, Indotimes.co.id – Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) memastikan seluruh penghargaan dan gelar juara yang didapat Aprilia Manganang di level nasional tidak akan dicabut, setelah perubahan statusnya dari wanita ke pria.
Hal itu ditegaskan PP PBVSI, melalui Hanny S. Surkatty, Ketua III Bidang Kompetisi dan Pertandingan. Menurut
Hanny seluruh prestasi yang pernah didapat Aprilia akan tetap menjadi milik Aprilia. Di level nasional, Aprilia beberapa kali menjadi juara Proliga dan meraih sejumlah penghargaan individu.
“Seluruh penghargaan selama dia ikut di Proliga, yaitu penghargaan yang nasional, tidak akan dicabut. Hal itu tetap jadi hak dia.” ujar Hanny yang juga Direktur Proliga itu.
Hanny menjelaskan yang dialami Aprilia ini bukan kesengajaan. Ini faktor kelahiran dan dia sendiri pun tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya menjadi laki-laki atau pria. “Tidak ada kesengajaan, tetap itu haknya Aprilia Manganang,” tegas Hanny dalam konferensi pers, yang digelar secara virtual, Kamis (11/3).
Selain itu, Hanny juga menyebut belum ada negara yang melayangkan protes terkait hal tersebut.Terkait hal tersebut, posisi PBVSI pun kini berstatus menunggu
“Ini peristiwa (perubahan status Aprilia) baru beberapa hari, belum ada protes berkaitan dengan kejuaraan internasional. Kita lihat perkembangannya seperti apa. Untuk antisipasi kami dalam posisi menunggu, apabila ada protes baru akan bicara dengan KOI dan panitia,” ungkapnya.
Hanny menambahkan tidak ada unsur kesengajaan dari Aprilia. Seluruh dokumen identitas seperti KTP, KK, dan paspor menyatakan bahwa ia terlahir sebagai perempuan
Mungkin seluruh negara juga akan mempelajari dahulu, ini tidak ada faktor kesengajaan. Beda kalau disembunyikan bahwa dia laki dan dibuat seolah-olah perempuan, itu beda,” imbuhnya.
Hanny kemudian merujuk kasus di SEA Games 2015 sebagai salah satu momen ketika Aprilia menjalani proses pemeriksaan terkait identitas.
“Di SEA Games Singapura, yang menentukan bukan kita, tetapi panitia yang memeriksa. Bukan dari kita (PBVSI) dan NOC, tetapi keabsahan dari panitia SEA Games,” tandas Hanny.
Hanny menanbahkan di SEA Games Singapura, seluruh tim menerima keputusan yang diputuskan oleh panitia SEA Games.
Sebagaimana diberitakan perubahan status Aprilia Manganang diumumkan oleh KSAD TNI Jendral Andika Perkasa pada Selasa (9/3).
Menurut Andika, Aprilia sejak lahir berjenis kelamin pria, namun mengalami kelainan medis hipospadia. Saat dilahirkan, keluarga dan paramedis yang menangani Aprilia tak begitu paham dengan jenis kelainan ini. Saat itu Aprilia pun dinyatakan sebagai perempuan lantaran alat kelamin yang dimilikinya memang sedikit berbeda.
Aprilia lalu menjalani pemeriksaan pada 3 Februari lalu. Dari hasil rekam medis, Aprilia dipastikan berjenis kelamin laki-laki. Apriliapun menerima hasil pemeriksaan medis tersebut dan menyetujui untuk melakukan operasi perbaikan.
“Jadi saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya sambil dengan excited. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami,” pungkas Andika.