JAKARTA, Indotimes.co.id – Kompetisi bola voli kasta teratas di Indonesia, Proliga 2020 segera bergulir. Tahun ini Proliga akan berlangsung di delapan kota, mulai 24 Januari hingga 19 April mendatang, diikuti 6 tim putra dan 5 putri.
Pembukaan Proliga akan berlangsung di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, 24 Januari mendatang.Sementara laga penutup atau grand final dilangsungkan di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 18-19 April 2020.
Seri pertama Proliga 2020, berlangsung Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau pada tanggal 24 hingga 26 Januari, dimana tim juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator bertindak sebagai tuan rumah.
Setelah seri perdana di Pekanbaru, seri berikutnya akan berlangsung GOR Satria Purwokerto (31 Januari – 2 Februari). Seri ketiga digelar di Gedung PSCC Palembang, Sumatera Selatan (7-9 Februari), dilanjutkan di GOR Tri Dharma Gresik, Jawa Timur (28 Februari – 1 Maret) untuk seri keempat.
Seri kelima akan dihelat di GOR C’Tra Arena Bandung, Jawa Barat (6-8 Maret), disusul seri keenam di GOR UNY Yogyakarta, DIY (13-15 Maret), serta GOR Joyoboyo Kediri, Jawa timur (3-5 April) dan GOR Sritex Arena Solo, Jawa Tengah (10-12 April).
Direktur Proliga Hanny Surkatty mengatakan, pada musim kompetisi tahun ini Purwokerto merupakan kota yang baru pertama menjadi tempat pelaksanaan Proliga. Venue tersebut dipakai kandang Jakarta Pertamina Energi. “Ini berarti bola voli, khususnya Proliga, semakin berkembang dan menyebar di berbagai kota di Indonesia,” ujar Hanny saat kick off dan konferensi pers Proliga 2020 di Kantor PP PBVSI Jakarta, Rabu (15/1).
Masih menurut hanny, tahun ini, terdapat enam tim putra dan lima putri yang akan bersaing. Di kelompok putra ada juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI ’46, Palembang Bank Sumsel Babel, Jakarta Garuda dan pendatang baru Lamongan Sadang MHS.Sementara tim putri dihuni Jakarta PGN Popsivo Polwan, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI ’46, Bandung Bjb Tandamata, Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim.
Musim ini, tim putra kehilangan satu peserta dari musim lalu, yakni Sidoarjo Aneka Gas Industri. Beruntung, ada Lamongan Sadang MHS yang menggantikannya.
Manajer klub Lamongan Sadang MHS, Sutomo mengatakan timnya merupakan satu-satunya yang tak mendapatkan sponsor seperti kontestan lain yang memperoleh kucuran dana dari perusahaan raksasa.
Sutomo mengaku keputusan timnya terjun ke Proliga, karena kecintaannya terhadap bola voli sejak muda. “Dan baru terlaksana sekarang. Meski kami baru, tapi kami ingin memberikan hasil terbaik pada Proliga musim ini,” tutup Sutomo.