JAKARTA,Indotimes.co.id – Sambutan hangat layak ditujukan kepada tim sepatu roda DKI Jakarta. Bertolak ke Aceh sejak 6 September 2024 dengan total 21 atlet, 10 atlet putri dan 11 atlet putra, 16 atlet nomor speed dan 5 atlet freestyle. Plus 3 pelatih dan 4 assisten pelatih dan seorang manager cantik, Wahyu Pravita Ulfa.
Bertanding di Pantai Pelangi, Kabupaten Pidie, kota Sigli, Aceh, sejak 9 September hingga 18 September, Alifia Meidia Namasta dan kawan-kawan pulang dengan prestasi gilang gemilang mengulang sukses serupa di PON XX 2021 Papua sebagai juara umum sepatu roda dengan total raihan 12 medali emas, 6 perak dan 6 perunggu.
Diikuti tuan rumah Aceh di posisi kedua dengan 4 emas dan Jateng di tempat ketiga (3 emas) disusul Jatim (2 emas) dan Jabar (1 emas).
Jelas ini kebahagiaan luar biasa bagi Ketua Pengprov Perserosi DKI Jakarta, Muhammad ‘Ical’ Sal. “Terima kasih buat semua atlet sepatu roda dan para pelatih dan asisten juga manager, juga para orang tua yang hadir langsung memberi semangat bagi para atlet. Kalian semua hebat. Insya Allah kita pertahankan bahkan tingkatkan terus prestasi kita,” tutur Ical.
Tim sepatu Roda DKI Jakarta sudah memastikan gelar juara umum sejak Kamis (12/9) setelah meraih 8 medali emas 4 perak dan 4 perunggu. Dalam perhitungan sejumlah nomor tersisa, memang raihan emas pasukan pelatih Faisal Norman dan kawan-kawan ini sudah tak tertandini lagi.
Jumat (13/9), mereka kembali menambah koleksi 2 medali emas dari nomor TTT 10 kilometer putra dan putri menjadi total 10 medali emas, 5 perak dan 5 perunggu.
Belum cukup sampai disitu, Senin (16/9), dua atlet muda, Muhammad Farrel Irawan dan Bintang Astaghina Alesha kembali menambah dua koleksi medali emas menjadi 12 medali emas, 5 perak dan 5 perunggu di nomor speed slalom putra dan putri.
Selasa (17/9), meski tak meraih medali emas, atlet freestyle Slalol Classic DKI Jakarta berusia 10 tahun, Bianca Adelin Salim mencuri perhatian sejumlah penonton dengan gerakannya yang memukau di Pidie Convention Hall, Sigli, Aceh. Bianca meraih tambahan medali perak dengan mengoleksi 379 poin. Sementara peraih emas di nomor ini Kartika Winna (Jatim) mengumpulkan 394 poin.
“Saya ingin terus menggeluti sepatu roda karena impian saya ingin tampil di Olimpiade,” tutur Bianca yang melakukan debutnya di Aceh setelah berlatih sejak usia 6 tahun.
Di nomor freestyle Slalom Classic putra, atlet DKI, Zoe Alexander Sherif menambah koleksi medali perunggu membuat total raihan medali DKI Jakarta hingga tuntas menjadi 12 emas 6 perak dan 6 perunggu.
Para atlet yang sudah menuntaskan laga sejak pekan lalu, pulang lebih awal sejak Minggu (15/9) malam. Kontingen sepatu roda DKI Jakarta ini disambut hangat tim penyambut KONI DKI yang dipimpin Ade Angraini.
Wajah para atlet begitu sumringah saat diminta berpose. ”Selama bertanding semuanya lancar meski lintasan baru jadi. Tidak ada kendala berarti bagi anak-anak semua. Semangat juang mereka tak perlu diragukan,” kata Faisal Norman yang mendampingi anak-anak kembali ke Jakarta.
“Dukungan orang tua kami yang ikut sampai ke lokasi lomba dengan biaya sendiri sangat berarti karena kami pun ingin membuat mereka bangga,” tutur Namasta, peraih dua medali emas dan dua perak, mahasiswa kedokteran gizi Universitas Diponegoro yang akan diwisuda dalam waktu dekat ini di Semarang.
Ketua Pengprov Perserosi DKI Jakarta, Muhammad ‘Ical’ Sal yang terus mengawal para atlet baik dalam latihan maupun pertandingan sejak di Jakarta hingga Pidie, Aceh menyatakan rasa bangganya terhadap prestasi para atlet DKI Jakarta itu.
“Memang yang terpenting anak-anak itu disiplin, rajin berlatih dan kompak.Itu kuncinya sehingga mereka bisa mempertahankan prestasi juara umum.
Bahkan sudah bisa memastikan juara umum sejak hari keempat. Kita memang lebih kuat di putri. Target awal sih bisa dapat 14 medali emas dan juara umum. Masih ada sisa dua hari ke depan, terpenting kita tetap juara umum, jadi masih penuhi target,” tutur Ical yang akrab disapa ‘Kakek’ oleh para atletnya.
Sementara atlet tersisa seperti Farel, Bintang, Bianca dan Zoe, pulang belakangan pada Kamis (19/9) bersama pelatih nomor freestyle, LIka Lunardi yang merupakan ayah dari dua atlet sepatu roda, Namasta dan Mahesa Putra yang keduanya sudah menyumbangkan total 5 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu bagi DKI Jakarta.