JAKARTA, Indotimes.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari dipastikan menjadi calon tunggal Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2019-2023 yang akan dipilih pada Kongres KOI di Ritz-Carlton Jakarta, Rabu, 9 Oktober mendatang.
Kepastian tersebut diperoleh setelah Tim Penjaringan KOI mengumumkan daftar bakal calon ketua umum , wakil ketua umum, komite eksekutif, anggota Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) dan Dewan Etik Komite Olimpiade Indonesia, seusai berakhirnya masa pendaftaran, Minggu (6/10) malam.
“Tim Penjaringan yang dibentuk melalui Kongres Istimewa KOI pada 25 September telah bekerja melakukan penjaringan sejak 27 September hingga hari ini Minggu 6 Oktober. Dari pendaftar calon ketua umum dan wakil ketua umum KOI kami hanya menerima satu orang yang mengembalikan formulir,” kata Anggota Tim Penyaringan dan Penjaringan Ketum KOI, Basiruddin (perwakilan dari PB FORKI), didampingi Sekretaris Tim Hellen Sarita Delima, dan dua anggota tim lainnya Wijaya Mithuna Noeradi (PP Pordasi) dan Arsyad Ahmadin (PP PCI).
Tanpa menyebutkan nama kedua bakal calon ketua umum KOI, namun dari pengambilan formulir bakal calon sebelumnya, hanya Raja Sapta Oktohari dan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno. Namun hingga batas akhir pengembalian formulir, hanya Raja Sapta Oktohari yang mengembalikan formulir pada Sabtu (5/10). Dengan demikian hampir dipastikan Raja Sapta Oktohari yang akrab disapa Okto menjadi calon tunggal Ketua Umum KOI pada kongres mendatang.
Menurut Basiruddin, hingga berakhirnya masa pendaftaran pada hari ini (Minggu malam) Tim Penjaringan telah menerima pengembalian formulir dan berkas pendaftaran para bakal calon . Untuk ketua umum hanya ada satu calon yang mengembalikan formulir. Kemudian untuk komite eksekutif kami telah menerima sebelas formulir. Selanjutnya untuk BAKI yang mengembalikan tiga orang. Dan terakhir untuk dewan etik komite olimpiade Indonesia yang mengembalikan sebanyak 12 formulir,” jelas Basiruddin di Kantor KOI di FX Plaza Senayan, Jakarta Minggu malam.
Untuk selanjutnya menurut Basiruddin timnya akan melakukan verifikasi secara factual terhadap nama-nama yang sudah mengembalikan formulir dan berkas pendaftaran dalam dua hari ke depan. “Kita akan cek keabsahan dukungannya. Kita akan konfirmasi kepada pihak yang memberikan dukungan. Apakah benar mereka memberikan dukungan. Surat dukungan yang dianggap sah adalah surat dukungan yang ditandatangani ketua umum induk cabor atau sekretaris jenderal. Setelah dilakukan verifikasi faktual barulah kami akan mengumumkan nama-nama yang lolos dan berhak mengikuti pemilihan pada Kongres KOI 9 Oktober mendatang,” jelas Basiruddin.
Sekretaris Tim Penyaringan dan Penjaringan, Hellen Sarita Delima juga menjelaskan untuk posisi Komite Eksekutif yang dipilih hanya enam dari total 11 jumlah Komite Eksekutif. Karena untuk lima slot lainnya sudah otomatis terisi oleh ketua umum, wakil ketua umum, member IOC dan dua perwakilan atlet yang secara khusus dipilih oleh Komisi Atlet. “Jadi yang tersisa hanya enam slot dengan rincian empat slot untuk cabor olimpik dan dua slot untuk cabor non olimpik,” papar Hellen.
Hellen menambahkan pihaknya segera mengumumkan hasil verifikasi, setelah timnya bekerka pada tanggal 7 dan 8 Oktober. “Selanjutnya kami akan melalukan rapat verifikasi selama dua hari yaitu pada 7 dan 8 Oktober. Hasilnya akan dibawa ke Kongres KOI di Hotel Ritz Charlton Jakarta pada Rabu 9 Oktober mendatang,” tandas Hellen.
Sebagaimana diberitakan untuk menjadi bakal calon ketua umum KOI, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti diajukan oleh salah satu cabang olahraga dan mendapatkan dukungan tertulis minimal dari 30 pemilik suara anggota KOI. Sedang untuk bakal calon anggota KE hanya perlu mendapatkan dukungan 15 pemilik suara dan 10 pemilik suara untuk BAKI dan Dewan Etik.
Merujuk AD/ART KOI terbaru usai Kongres Istimewa, setiap induk cabang olahraga Olimpiade memiliki tiga hak suara, non-olimpiade memiliki satu hak suara, plus ditambah satu suara dari perwakilan Indonesia di Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Raja Sapta Oktohari maju sebagai bakal calon Ketua Umum KOI dengan menggandeng Ketua Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Warih Sandono untuk menjadi bakal calon wakil ketua umum. Deklarasi dukungan juga telah dilakukan untuk mendukung mantan Ketua Panitia Penyenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) dan CdM Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016 ini, untuk menjadi orang nomor satu di KOI tersebut.