JAKARTA, Indotimes.co.id – Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto diperiksa tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Polri sebagai saksi terkait kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia yang kembali menyeruak beberapa waktu terakhir.
Gatot menjadi saksi keenam yang dipanggil oleh Bareskrim. Sebelumnya kepolisian juga memanggil perwakilan PSSI hingga BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Namun sayang, PSSI yang diwakili Ratu Tisha Destria selaku Sekretaris Jenderal belum bisa memenuhi panggilan tersebut.
Seusai pemeriksaan kepada awak media Gatot mengakatan, Kemenpora sangat mendukung adanya pemeriksaan ini. Dia berharap peran aktif kepolisian bisa menuntaskan masalah mafia sepak bola Indonesia.
“Siang ini saya baru saja memenuhi panggilan Bareskrim. Karena di Bareskrim kan ada tim, ada Stagas yang ditugaskan, yang baru saja dibentuk dalam rangka menuntaskan pengaturan skor,” ungkap Gatot.
Menurut Gatot, pemeriksaannya berkonsentrasi soal pengaturan skor tahap awal. Kepolisian tampaknya ingin mencari kerangka awal kasus tersebut.
“Tadi pemeriksaan berjalan baik dimulai dari jam 10 dan berakhir jam 2. Tadi ada dua sesi pertama sampai jam 12:30 lalu rehat dilanjut lagi jam 1. Praktis pemeriksaan berlangsung tiga jam,” tandas Gatot.
Gatot menambahkan, Kemenpora bersikap mendukung upaya Polri terkait kasus ini. Semoga harapan publik agar kasus ini segera terkuat kebenarannya, dan sepakbola Indonesia kedepanya lebih maju lagi, tanpa ada hal semacam ini lagi.
Sebelumnya penyidik Bareskrim Polri juga telah memeriksa beberapa orang saksi, diantaranya Manajer Madura FC, Januar Herwanto, Ketua BOPI Richard Sam Bera dan Sekjen BOPI, Andreas Marbun. Namun untuk Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Berlinton Siahaan, karena suatu alasan. (riz)
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto diperiksa tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Polri sebagai saksi terkait kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia yang kembali menyeruak beberapa waktu terakhir.
Gatot menjadi saksi keenam yang dipanggil oleh Bareskrim. Sebelumnya kepolisian juga memanggil perwakilan PSSI hingga BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Namun sayang, PSSI yang diwakili Ratu Tisha Destria selaku Sekretaris Jenderal belum bisa memenuhi panggilan tersebut.
Seusai pemeriksaan kepada awak media Gatot mengakatan, Kemenpora sangat mendukung adanya pemeriksaan ini. Dia berharap peran aktif kepolisian bisa menuntaskan masalah mafia sepak bola Indonesia.
“Siang ini saya baru saja memenuhi panggilan Bareskrim. Karena di Bareskrim kan ada tim, ada Stagas yang ditugaskan, yang baru saja dibentuk dalam rangka menuntaskan pengaturan skor,” ungkap Gatot.
Menurut Gatot, pemeriksaannya berkonsentrasi soal pengaturan skor tahap awal. Kepolisian tampaknya ingin mencari kerangka awal kasus tersebut. “Tadi pemeriksaan berjalan baik dimulai dari jam 10 dan berakhir jam 2. Tadi ada dua sesi pertama sampai jam 12:30 lalu rehat dilanjut lagi jam 1. Praktis pemeriksaan berlangsung tiga jam,” tandas Gatot.
Gatot menambahkan, Kemenpora bersikap mendukung upaya Polri terkait kasus ini. Semoga harapan publik agar kasus ini segera terkuat kebenarannya, dan sepakbola Indonesia kedepanya lebih maju lagi, tanpa ada hal semacam ini lagi.
Sebelumnya penyidik Bareskrim Polri juga telah memeriksa beberapa orang saksi, diantaranya Manajer Madura FC, Januar Herwanto, Ketua BOPI Richard Sam Bera dan Sekjen BOPI, Andreas Marbun. Namun untuk Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Berlinton Siahaan, karena suatu alasan.