JAKARTA, Indotimes.co.id – Staf Khusus Ketua Umum PSSI, Arief Wicaksono mempertanyakan komentar dari Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto. Hal ini seusai Gatot S Dewa Broto berkomentar saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jum’at 11 Desember 2020.
Pada kesempatan itu Sesmenpora mengatakan “PSSI harus meyakinkan pemerintah dan kepolisian kalau kompetisi ada jadi tanggung jawab penuh. IBL itu pasang badan betul. Hal inilah yang harus diyakinkan ke kepolisian”.
Arief Wicaksono mengatakan bahwa harusnya Sesmenpora tahu situasinya mengapa Liga 1 dan 2 tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian kemarin.
“PSSI dalam hal ini Ketua Umum (Mochamad Iriawan) sudah berupaya keras dan siap menjalankan kompetisi sesuai protokol kesehatan. PSSI sudah mendapatkan rekomendasi dari BNPB yang juga Satgas Covid-19 untuk menggulirkan kembali kompetisi Liga 1 dan 2 2020. Namun dari pihak kepolisian punya pertimbangan lain, jadi PSSI menghormati keputusan Polri,” kata Arief Wicaksono.
“Kepada pak Sesmenpora janganlah berkomentar yang tidak elok seperti itu. Dilihatnya kami (PSSI) tidak pasang badan atau tidak ada persiapan yang baik, bahkan kami dibanding-bandingkan dengan IBL. Harusnya beliau paham akan situasi saat ini,” tandasnya.
Seperti diketahui, PSSI merencanakan lanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 pada bulan Oktober ini. Namun, karena pihak kepolisian belum memberikan izin, kompetisi akhirnya ditunda.
Pihak kepolisian belum memberikan izin untuk kompetisi Liga Indonesia disebabkan Indonesia masih dalam pandemi Covid-19.
Untuk itu, Exco PSSI secara aklamasi sudah memutuskan menunda kompetisi Liga 1,2, dan 3 pada tahun 2020. Hal ini seusai dilakukan rapat Exco PSSI secara sirkuler pada 28 Oktober 2020 lalu.
Selanjutnya, PSSI merencanakan kompetisi akan dimulai lagi pada awal 2021 mendatang. PSSI berharap kompetisi dapat bergulir dengan protokol kesehatan yang ketat karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.