JAKARTA, Indotimes.co.id – Stapac Jakarta tampil sebagai juara Indonesia Basketball League (IBL) 2018/2019, setelah mengalahkan juara bertahan Satria Muda Pertamina Jakarta 74-56 pada gim kedua final di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (23/3) malam.
Stapac memastikan gelar juara dengan skor 2-0 dalam final berformat best of three. Sebelumnya, Stapac lebih dulu mencuri kemenangan 79-68 pada final gim pertama yang digelar di kandang Satria Muda di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (21/3) lalu.
Kemenangan atas rival bebuyutan, membuat Stapac meraih gelar pertama setelah terakhir kali menjadi juara pada musim 2013/2014, ketika masih menggunakan nama Aspac.
Sepanjang pertandingan, Stapac yang dilatih Giedrius Zibenas itu tampil agresif untuk memastikan kemenangan. Meski sempat melakukan perlawanan sengit, Satria Muda harus mengakui keunggulan lawan.
Satria Muda (SM) sempat memimpin pada kuarter pertama 14-11 lewat Dior Lowhorn sebagai motor serangan sebelum akhirnya Stapac menutup dengan keunggulan 17-14.
Pada kuarter kedua, pertahanan SM semakin ketat. Lowhorn semakin menggila untuk mencetak angka yang mampu menutup paruh pertama pertandingan dengan poin sama 28-28.
Di kuarter ketiga, penampilan dari Savon Goodman membuat Stapac semakin percaya diri untuk meraih gelar juaranya. Kedua tim sempat berbalas lemparan tiga angka yang membuat laga berjalan sengit. Stapac memimpin kuarter ketiga dengan skor 56-50.
Memasuki kuarter akhir, permainan SM mengalami penurunan lantaran turnover dan penampilan pemain yang tidak sempurna. Secara keseluruhan, SM melakukan 21 turnover dalam final kedua. Stapac yang sudah sudah di atas angin akhirnya memastikan kemenangan dengan skor akhir 74-56 tanpa harus menggelar gim ketiga.
Goodman menjadi penyumbang poin terbanyak bagi Stapac dalam laga final kali ini dengan 20 poin, disusul Kendal Yancy dengan 17 poin. Abraham Damar Grahita mengoleksi 14 poin dan Kaleb Ramot Gemilang yang mengoleksi 11 poin. Goodman dan Kaleb juga tercatat membuat double-double dengan catatan 19 dan 10 rebound.
Sementara Dior Lowhorn tampil cukup dominan di kubu SM berkat raihan 25 poin dan 20 rebound. Kapten Arki Dikania Wisnu meraih 15 poin. Selain lima pemain inti, para pemain cadangan SM gagal mencetak poin di laga ini.
Pelatih Stapac, Giedrius Zibenas, menilai timnya berhasil menjuarai Indonesia Basketball League (IBL) 2018/2019 tanpa bermodalkan pemain bintang. Namun, hal itu justru menjadi kunci kesuksesan Stapac Jakarta.
“Tidak ada bintang di Stapac. Stapac bukanlah bintang. Itulah yang membuat kami ingin lebih sukses,” ujar Giedrius.
“Di tim lain ada pemain bintang. Aku bangga pada timku. Mereka mampu bekerja. Baik itu lokal maupun import,” tandas pelatih asal Lithuania itu.