JAKARTA, Indotimes.co.id – Keberhasilan tim bola voli putra Indonesia meraih medali emas pada SEA Games XXX/2019 di Filipina, menjadi catatan torehan prestasi bagi bola voli nasional. Gelar yang diraih Nizar Zulfikar dan kawan-kawan sekaligus menutup puasa gelar juara selama sepuluh tahun diajang SEA Games, yang terakhir diraih pada SEA Games 2009 di Vientiane, Laos.
Tak dipungkiri sukses tersebut tak lepas dari peran pelatih bertangan dingin asal Cina, Li Qiujiang yang sukses menangani tim putra, dengan pola latihan dan strategi dalam mengahadapi setiap pertandingan yang dijalani timnas bola voli putra.
Sukses Merah Putih menundukan tim tuan rumah Filipina pada laga final dengan skor 3-0 (25-21, 27-25, 25-17) menjadi bukti kedigdayaan mereka, yang selama ajang SEA Gamesn Filipina tidak pernah kehilangan satu setpun dalam pertandingan yang dilakoninya. Timnas voli Indonesiai menyapu bersih semua pertandingan di fase grup. Semua lawan mereka babat, termasuk tuan rumah Filipina pada laga pamungkas.
Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Edy Sunarno, disela-sela penjemputan tim bola voli Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, Tangerang, Banten, Rabu (11/12) malam, mengatakan PP PBVSI tentunya mengapresiasi prestasi yang dicapai para atlet, pelatih dan ofisial tim bola voli Indonesia pada SEA Games Filipina ini.
Menurutya PP PBVSI tentunya akan melakukan evaluasi atas pencapaian semua ini, mana yang kurang dapat diperbaiki kekuranganya dan mana yang sudah baik akan ditingkatkan, jauh lebih baik lagi.
Tentang pelatih tim putra, Li Qiujiang menurutnya telah mampu memenuhi apa yang diingiinkan PP PBVSI pada SEA Games 2019 di Filipina, dengan meraih medali emas. Hal ini menjadi pertimbangan bagi PP PBVSI untuk memperpanjang jasanya menunkangi timnas putra.
Terlebih lagi sesuai SEA Games Filipina, ada agenda internasional lainnya yang harus dijalani seperti kualifikasi Olimpiade Tokyo dalam waktu dekat ini.
Li Qiujiang tidak asinh lagi bagi bolavoli Indonesia, karena pelatih kawakan sempat menukangi Timnas Indonesia antara tahun 2007-2011, bahkan dia berhasil mempersembahkan medali emas untuk tim voli putra pada SEA Games 2007 dan 2009. Namun setelah itu Li Qiujiang, kembali ke negaranya untuk melatih tim putri junior provinsi Chengdu pada kompetisi Liga China. Pada akhir 2017 lalu, Li Qiujiang diminta oleh Klub BNI untuk menangani klub asal Jakarta itu di ajang Proliga, sebelumnya akhirnya diminta menukangi kembali timnas bola voli putra untuk ajang SEA Games 2019 di Filipina.
Sementara itu kedatangan para atlet bola voli SEA Games mendapat penyambutan dari para pengurus PP PBVSI, pengurus Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Pengalungan bunga menhyambut kedatangan to bola voli indoor putra dan putri di Terminal 3 Bandara Soetta.
“Saya bangga atas prestasi tim bola voli putra dengan membawa pulang medali emas bagi nusa dan bangsa. Semoga dengan prestasi yang diraih di SEA Games dapat ditingkatkan lagi di tahun mendatang dilevel Asia maupun Olimpiade nantinya,”ujar Edi Sunarno mewakili Ketua Umum PP PBSI Imam Sudjarwo, bersama jajaran pengurus PP PBVSI lainnya.
Menurut Edy seusai tampil pada ajang SEA Games Filipina, para atlet akan dikembalikan ke daerahnya masing – masing untuk bergabung dengan klub asalnya. Karena dalam waktu dekat ini, mereka akan menghadapi Kompetisi Proliga mulai bergulir pada Januari 2020 mendatang.
Edy menambahkan, pihaknya berharap para pemain tetap menjaga kondisi mereka, selain untuk persiapan mereka jelang bergulirnya Proliga, yang akan dilanjutakn persiapan jelang laga internasipnal seperti Pra Olimpiade. Karena hal ini akan menentukan siapa-siapa saja yang akan dipanggil kembali menjalani Pelatnas oleh PP PBVSI.