Tekuk Mali 2-1, Perancis Jumpa Jerman di Final Piala Dunia U-17

SOLO, Indotimrs.co.id – Timnas Perancis U-17 lolos ke final Piala Dunia U-17 2023, setelah menundukan tim ‘Kuda Hitam’ Mali 2-1 pada laga semi final di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/11) malam.

Sukses ini membawa Perancis melaju ke partai puncak Piala Dunia U-17 2023, bertemu Jerman, yang laga semifinal sebelumnya ditempat yang sama menundukan tim favorit juara, Argentina dengan skor 7-6 (3-3) melalui drama adu penalti.

Perjuangan tim ‘Les Bleus’ melaju ke final, memang tidak mudah untuk mengatasi permainan apik Mali di semifinal. Bahkan dalam laga tersebut Perancis harus tertinggal terlebih dahulu, setelah pemain Mali, Ibrahim Diarra mampu menjebol gawang Perancis pada penghujung babak pertama (45+5). Gol kapten timnas Mali U-17, tentunya sangat mengejutkan Perancis terutama bagi sang kiper, Paul Argney yang baru pertama kakinya gawangnya kebobolan.

Mamasuki babak kedua pertandingan kian seru, kedua tim penampilan permainan menyerang.
Sayang, permainan keras Mali menjadi bumerang buat mereka. Mali akhirnya harus kehilangan seorang pemain Souleymane Sanogo yang diganjar kartu merah.

Baca Juga:  Lewati Target Realisasi Anggaran Tahun 2020, Menpora Dapat Apresiasi Komisi X DPR RI

Hasil VAR membuktikan Sanogo telah melakukan pelanggaran keras dengan melakukan tekel terhadap Sadi Aymen. Mali pun harus bermain dengan 10 pemain di menit ke-55.

Ini menjadi keuntungan bagi Perancis dan mereka membalasnya dengan dua gol ke gawang Mali. Gol pertama datang dari sundulan Yvann Titi di menit 56, dia mengambil umpan tendangan bebas dari Ismail Bouneb.

Meski kebobolan, intensitas serangan Mali tidak berkurang. Sayangnya banyak peluang tercipta tetapi belum terkonversi gol.

Sebaliknya permainan semakin keras, hingga berakibat pelanggaran. Pelanggaran yang dilakukan pemain Mali memberikan Perancis hadiah tendangan bebas lagi.

Bouneb pun mengeksekusi dengan baik di menit ke-69. Tendangan langsungnya yang melengkung menembus blokade pemain yang berdiri di depan gawang. Bola meluncur ke pojok kiri bawah gawang Mali tanpa bisa diantisipasi. Gol ini sekaligus membawa keunggulan untuk Perancis 2-1.

Dua kesempatan emas kembali didapatkan Mali, sayang lagi-lagi belum bisa berbuah gol. Bahkan peluang emas di dua menit jelang pertandingan berakhir hanya membentur mistar atas gawang Perancis. Hingga peluit panjang berbunyi, keunggulan tetap untuk Les Bleus.

Baca Juga:  One Pride MMA Fight Night 61: Comeback Manis Suwardi, Rebut Sabuk Juara Kelas Flyweight

Pelatih Mali, Soumaila Koulibaly mengatakan jika sebenarnya timnya memainkan laga ini dengan baik. Namun, semuanya sedikit berubah ketika pemainnya mendapatkan kartu merah. Itu membuat timnya kesulitan.

“Meski sulit, tapi kami tetap berusaha menciptakan beberapa kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Tapi sayang, kami tidak bisa melakukan yang terbaik,” kata Koulibaly.

“Saya sendiri juga telah memberikan masukan kepada pemain saat jeda minum, dan berharap mereka bisa lebih menikmati permainan. Jadi saya pikir kami hanya tidak beruntung kali ini,” tuturnya.

Coulibaly pun menuturkan bila pemain tidak diusir dan cukup dikartu kuning, hasil akhir akan berbeda. Meski kalah dan gagal untuk kali pertama menatap final, tetapi dia mengaku timnya cukup gembira dengan hasil ini. Secara keseluruhan dia menilai timnya bermain cukup baik.

Sementara itu, pelatih Perancis Jean Luc Vannuchi mengatakan bahwa laga melawan Mali ini adalah pertandingan yang ketat dan itu sudh diperkirakannya.

“Kami bermain intensif, bermain dengan baik. Memainkan serangan dari belakang di babak pertama, dan kemudian bertahan untuk menyerang. Kami pun memenangkannya dan saya sangat puas dengan performa para pemain,” ucapnya.

Baca Juga:  Transportasi dan Kesiapan Venue Jadi Fokus Utama INASGOC - Pemprov DKI Jakarta Menuju Asian Games 2018

“Saat kami kebobolan di pertengahan babak pertama, rasanya sangat sulit. Tapi kami tetap optimistis karena saat melawan Spanyol kami juga tertinggal lebih dahulu. Jadi ini ibarat ulangan, dan semua yang kami persiapan dalam latihan sesuai dengan yang kami perkirakan. Kami tidak khawatir. Karena kami hanya mengubah satu pemain di sayap untuk mengubah kecepatan dan lihat bagaimana kami bereaksi tadi,” kata Vannuchi.

Perancis baru pertama kali mencapai babak final Piala Dunia U-17 ini. Sebelumnya pencapaian terbaik negeri fashion itu adalah semifinalis di edisi 2019. Laga melawan Jerman di final nanti, akan menjadi final ulangan kejuaraan Eropa U-17 UEFA pada Juni 2023.

Perancis U-17 bertemu Jerman U-17 pada laga final, Sabtu (2/12) di Stadion Manahan. Sementara Mali U-17 memperebutkan peringkat tiga melawan Argentina U-17, sehari sebelum, pada Jumat (1/12).