NUSA DUA, Inditimes.co.id. – Gelar juara ganda putra Amman Mineral Men’s World Tennis Championship 2024 seri pertama, menjadi milik Tibo Colson/Thijmen loof, setelah di final menumbangkan unggulan ke empat Shintaro Imai/Moerani Bouzige dengan Straight set 6-4 6-3.

Pada laga final ajang M15 ITF World tenis tour Bali, Sabtu (31/8) pertandingan awal laga berlangsung sangat ketet, dimana upaya saling membreak servis dan adu rally serta volley didepan net di peragakan kedua pasangan. Bahkan hingga game ke 8, skor tetap imbang 4-4.

Memasuki game ke 9, pertarungan terpaksa harus di hentikan akibat turunnya hujan di lapangan Bali National Tennis Center, di kawasan wisata ITDC Nusa Dua, dan harus menunggu lapangan dikeringkan.

Moment tersebut mampu di maksimalkan oleh Tibo Colson/Thijmen loof, untuk melakukan break point dan berhasil memenangkan set awal dengan skor 6-4.

Baca Juga:  Menpora Ingatkan Pentingnya Penerapan Sport Science untuk Olahraga Nasional

Meski berupaya bangkit dan mengubah pola permainan dilakukan oleh Shintaro Imai/Moerani Bouzige, namun Colson dan Loof terus bermain taktis serta mengkontrol jalannya laga.

Alhasil di set pamungkas ini Tibo Colson/Thijmen loof, kembali tak terbendung dan akhirnya menutup pertandingan dengan skor 6-3, untuk keluar sebagai juara.

Dengan raihan gelar juara ganda putra pada Amman Mineral Men’s World Tennis Championship 2024, M15 seri pertama Tibo Colson/Thijmen loof berhak atas hadiah uang senilai US. 930 dan thropy, sedangkan Shintaro Imai/Moerani Bouzige memperoleh US. 540.

Sementara itu di nomor tunggal yang hari ini, telah menyelesaikan babak seminal, unggulan pertama Omar Jasika sukses memastikan diri melangkah ke final.

Tiket di partai puncak pada turnamen yang berhadiah total US. 15.000 ini, sukses diraih oleh petenis putra asal Australia ini lewat kemenangan dua set langsung dari Andre Ilagan.

Baca Juga:  KOI Dorong Rujukan Prokes Secepatnya Diaplikasikan untuk Aktifkan Kegiatan Olahraga

Pada laga yang berlangsung ketat sejak set pertama maupun kedua. Bermodalkan servis keras dan baseliner attack yang menjadi karakter petenis berusia 27 tahun Australia ini, akhirnya unggul 7-6 tiebreak 1 dan 7-5, dan mengantarkan Omar Jasika maju ke final.

Pada laga final, Minggu (1/9) Omar akan menghadapi petenis Inggris, Max Basing. Petenis berusia 22 tahun ini, sukses melangkah ke final usai memetik kemenangan mudah dua set langsung 6-1 dan 6-1 atas petenis Swiss, Luca Castelnuovo.