JAKARTA, Indotimes.co.id – Tiga kandidat bersaing untuk menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) untuk masa bakti. 2018-2022, daam Musyawarah Nasional (Munas) yang berlangsung di Jakarta, 30 November hingga 2 Desember.
Pelaksanaan Munas menjadi amanat dari AD/ART Perbakin yang harus dilaksanakan setiap satu kali dalam empat tahun dengan mengagendakan laporan pertanggungjawaban pengurus atau pemilihan ketua umum baru periode 2018-2022.
Adapun ketiga kandidat Ketua PB Perbakin, yakni Kabulog Komjen Pol Budi Waseso (Ketua Bidang Berburu PB Perbakin), Japto Soerjosoemarno (Ketua Harian PB Perbakin) dan incumbent Bambang Trihatmodjo (Bambang Tri).
Ketiganya masing-masing memiliki visi dan misi yang berbeda. Menurut Bambang Tri, siapa pun yang kelak terpilih nanti harus bisa memberikan perkembangan yang lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.
“Sejujurnya saya tidak berambisi lagi menjadi ketua, tapi masih banyak suara Pengprov yang mengingikan saya. Namun demikian kita serahkan saja semuanya di Munas nanti,” kata Bambang kepada wartawan sebelum pembukaan Munas, Sabtu (1/12) pagi.
Bambang melanjutkan, jika ia tidak terpilih, tapi berharap ada pengganti lebih baik darinya. “Saya berharap Perbakin harus lebih dari sebelum-sebelumnya. Sebab menembak adalah cabor Olimpiade, artinya banyak mempertandingkan nomor-nomor. Sehingga peluang kita lebih besar mendapat medali di ajang multi even,” tandasnya.
Figur ketua terpilih sudah selayaknya dapat membawa olahraga menembak semakin baik, makin menunjukkan prestasi gemilang bagi para atletnya dan semakin berkembangnya turnamen menembak ditanah air untuk regenerasi atlet.
Ketua umum diharapkan adalah sosok yang berpengalaman dalam mencetak atlet dan prestasi. Bahkan yang paling penting memiliki kepedulian terhadap atlet yang akan bertanding. Sebab untuk menghasilkan prestasi perlu didukung pula dengan sarana lapangan tembak yang memadai dan fasilitas lainnya, seperti training center, pelatih tembak terbaik dan sebagainya.
Perbakin kedepannya butuh figur yang passionnya senang dengan olahraga menembak. Sebab olahraga ini pun tidak bisa dipisahkan antara militer dan sipil, sudah menjadi satu kesatuan yang erat.
Sebagai contoh, pesatnya kemajuan prestasi para prajurit Indonesia di lomba tembak berkelas internasional setara AASAM, AARM dan BISAM juga patut diapresiasi sebagai tolok ukur olahraga menembak tanah air.
Prestasi prajurit ini bisa ditularkan kepada atlet lain di nomor target, air rifle, airsoft, berburu, skeet and trap yang menjadi bagian dari nomor yang dipertandingkan pada turnamen menembak. Lapangan tembak yang dimiliki TNI di setiap provinsi memungkinkan untuk melakukan pembinaan atlet daerah, karena fasilitas menembak terpenuhi dengan baik.
Sementara itu, KONI Pusat ikut memberikan tanggapan soal siapa yang lolos verifikasi senagai calon ketua di Munas. “Kebiasaan kita saat ini adalah seorang calon lolos tidaknya berdasarkan
Tim Penjaringan. Sebenarnya kita serahkan saja kepada peserta Munas. Biar pemilik suara yang menentukan,” tegas Mayjen TNI Dody Usodo Hargo. S. Wakil III Ketua Umum KONI Pusat.
“Kita serah semua ke PB Perbakin untuk menyelesaikan Munas dengan baik. Semoga ini menjadi perkembangan PB Perbakin ke depan. Siapa pun yang terpilih kelak itu adalah yang terbaik hasil Munas Perbakin,” katanya.
Munas kali ini dihadiri 34 Pengprov ditambah satu PB, dan hanya satu Pengprov yang berhak berikan suara, sehingga suara menjadi 34 plus 1 suara dari PB.
Sebelumnya, PB Perbakin menggelar kejuaraan nasional menembak antar Pengurus provinsi2018 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta. Kejurnas ini sekaligus menjadi salah satu ajang resmi untuk peserta berebut poin menuju PON 2020 Papua. Sebanyak 405 atlet yang telah terverifikasi dari 26 provinsi di seluruh Indonesia diterjunkan untuk mengikuti kejuaraan resmi yang dihelat PB Perbakin. Kejuaraan nasional menembak antar Pengprov 2018 yang digelar di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta bergulir sejak 23 November hingga 28 November lalu..