Tiket Pembukaan Asian Games Nyaris Habis

JAKARTA, Indotimes.co.id – Meski sempat dinilai harganya terlalu mahal, namun minat masyarakat membeli tiket untuk menyaksikan upacara pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang begitu tinggi.

Hal itu terbukti, hampir habisnya tiket untuk. upacara pembukaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.

Panitia Penyelenggaraa Asian Games 2018 (INADGOC), Kamis (9/8) mengumumkan bahwa tiket upacara pembukaan pesta akbar olahraga tertinggi di Asia itu telah terjual sebanyak 70 persen dari total 40 ribu tiket yang tersedia.

“Alhamdulilla tiket upacara pembukaan Asian Games 2018 sampai saat ini telah terjual sebanyak 70 persen,” ujar Ketua INASGOC, Erick Thohir di Kantor INASGOC, Wisma Serba Guna, Senayan, Jakarta.

Selain mengumumkan soal tiket upacara pembukaan, Erick yang juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menjelaskan bahwa tiket pertandingan untuk seluruh cabang olahraga (cabor) Asian Games 2018, hingga kini telah terjual sebanyak 20 persen.

Baca Juga:  Oneprix Championship 2021 Putaran Dua Siap Digelar Akhir Minggu Ini

Namun, Erick menjelaskan jumlah itu mengartikan bahwa tiket masing-masing cabor baru terjual sebanyak 20 persen. Dan jumlah itu penggabungan dari seluruh penjualan tiket pertandingan cabor non populer maupun populer.

“Jadi untuk kesuluruhan tiket pertandingan sudah 20 persen yang terjual. Namun, jumlah itu bukan hanya untuk pertandingan tim Indonesia saja, melainkan untuk semua pertandingan yang ada di Asian Games 2018 ini,” jelas Erick.

“Seperti halnya pertandingan sepak bola Indonesia yang akan menghadapi Taiwan, dari 28 ribu teket, sekitar 60 persennya atau sekitar 15 ribu tiket sudah terjual. Namun, ketika kita rata-ratakan dengan pertandingan-pertandingan cabor lainnya, persentasinya jadi 20 persen untuk keseluruhannya,” sambungnya .

Guna, menyiasati minimnya penonton di cabor non populer atau pertandingan yang tidak diikutsertakan kontingen Indonesia, Erick mengaku pihaknya akan menggandeng Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk penjualan tiket pertandingan negara-negara lain, termasuk bekerjasama dengan sekolah-sekolah, TNI/Polri, dan kementerian/lembaga.

Baca Juga:  Kemenpora Bantu PSSI Lobi Izin untuk Gulirkan Liga 1 dan Liga 2

“Karena kita tahum biasanya untuk pertandingan negara-negara yang bukan tim Indonesia seringkali tidak terisi penuh. Seperti cabor Kabadi (non populer), susah jualan tiketknya,” tandas Erick.

“Namun, untuk pertandingan tim Indonesia ya sudah pasti akan lebih penuh dari pertandingan yang bukan tim Indonesia. Makanya, kami bekerjasama dengan lembaga lain untuk menyiasati hal tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama KiosTix Ade Sulistioputra sebagai mitra penjualan tiket Asian Games 2018 menyebutkan beberapa pertandingan yang cukup diminati masyarakat untuk saat ini.

“Cabor yang saat ini masih cukup diminati masyarakat adalah, bulu tangkis, sepak bola, basket, bola voli dan renang. Di luar itu, cabor lainnya seperti sepatu roda, equestrian (berkuda) dan senam juga masih cukup banyak peminatnya,” jelas Ade.

Sebagai informasi, INASGOC menetapkan harga tiket pembukaan Asian Games 2018 mulai Rp750 ribu hingga Rp2 juta. Tiket sendiri mulai dijual pada pertengahan Juli 2018, lalu.

Baca Juga:  Rekor Dunia WASI untuk Penyelaman Massal dan Bendera Terbesar di Bawah Air

Meski sempat dianggap mahal, namun harga tiket itu, diungkapkan relatif lebih murah dibandingkan dengan pembukaan pesta olahraga di luar negeri yang dimulai sebesar 100 dolar AS (sekitar Rp1,4 juta).

Selain itu, INASGOC juga telah menyediakan 25.000 tiket khusus untuk pelajar dan komunitas di tiga daerah penyelenggara Asian Games 2018, Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat.

Tiket itu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat dan dikhususkan untuk cabang-cabang populer dan non populer.

Bahkan, tiket yang dijual KiosTix juga memliki asuransi juiwa bagi bagi para penonton pertandingan Asian Games 2018. Hal itu terlaksana setelah. KiosTix yang menjadi wadah untuk pembelian tiket tersebut, menjalin kerja sama dengan PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI).