JAKARTA, Indotimes.co.id – Tim Piala Davis Indonesia wajib menang menghadapi Kenya pada babak Play-off Grup II Dunia Piala Davis 2020, yang akan berlangsung di Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 6-7 Maret mendatang.
“Target kami tentu ingin menang, karena kalau tidak akan terdegradasi ke Grup III. Secara teknis maupun non teknis, kami sudah siap menghadapi laga melawaan Kenya,” kata Manajer Tim Piala Davis Indonesia, Budi Martono, di Jakarta, Rabu (4/3).
Bertemu Kenya bisa disebut sebagai laga berat. Pasalnya jika nanti harus kembali menelan kekalahan, Indonesia akan terdegradasi ke Grup III Asia/Oceania. Sedangkan jika menang, Indonesia akan tetap bertahan di Grup II Dunia.
Menurut Budi, secara statistik, tim Indonesia sama sekali belum pernah bertemu Kenya. Dari peringkat Indonesia masih dibayah Kenya. Itu sebabnya, ‘Tim Merah Putih’ diharapkan bisa mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya untuk meraih hasil maksimal.
Budi mengaku optimis pasukanya bisa mengatasi Kenya, meski secara peringkat Indonesia masih dibawah mereka. Dengan keuntungan tampil di kandang sendiri,serta bermain dilapangan hardcourt (Stadion tenis GBK) Tim Piala Davis Indonesia mampu memenangkan laga ini.
“Kami targetkan untuk menang walaupun tadi sudah disampaikan jika peringkat mereka (Kenya) 63 dan Indonesia berada di peringkat 65. Kami meminta dukungan dari para pencinta tenis Indonesia untuk hadir langsung saat pertandingan nanti, mudah-mudahan bisa memberikan keuntungan sebagai tuan rumah.” tandasnya.
Tim Piala Davis Indonesia mengembangn misi wajib memang, jika ingin tetap bertahan di Grup II Dunia. Jika kalah dari Kenya, maka Christopher Rungkat dan kawan-kawan akan terdegradasi ke Grup III Asia/Oceania.
Komdisi ini memang agak menyulitkan bagi Indonesia, mengigat pada laga sebelumnya pada September 2019 lalu, Indonesia dipaksa kalah dari Selandia Baru dengan skor 1-3. Inilah yang membuat Indonesia harus melewati babak Play-off dengan bertemu Kenya.
Sementara itu kapten tak bermain Tim Piala Davis Kenya, Rosemary Owino mengatakan Kenya datang ke Indonesia dengan modal semangat yang baik. Mereka sedikit lebih unggul dengan menduduki peringkat 63 dunia, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-65.
Namun diakuinya sebagai tuan rumah, tim Indonesia juga memiliki sedikit keuntungan lain, yakni pertandingan akan dimainkan di lapangan keras (hardcourt). Kenya sendiri lebih terbiasa bermain di lapangan tanah liat (clay).
Menurut Rosemary mereka harus mewaspadai kekuatan tim Indonesia, yang kali ini akan diperkuat Christopher Rungkat. “Indonesia punya tim yang kuat. Kami datang untuk bertanding. Pada akhirnya kami akan bertemu di lapangan, siapa yang kuat itu yang menang,” jelasnya.
Rosemary menambahkan, menghadapi Indonesia, Kenya menyiapkan empat petenis yakni Ismael Changawa, Albert Njogu, Ibrahim Kibet, dan Kevin Cheruiyot.
Tim Piala Davis Kenya bertemu Indonesia setelah mereka memenangi empat dari lima pertandingan Grup 3 Afrika tahun lalu, yakni Uganda, Mozambique, Aljazair, dan Benin. Kenya hanya kalah dari Namibia.
Untuk Piala Davis tahun ini menggunakan format baru yang mempertemukan tim-tim dari berbagai benua. Rosemary sendiri beranggapan format baru ini memberi lebih banyak keuntungan.
“Menurut saya ini merupakan keuntungan. Kami dapat bermain lebih banyak, kami bisa bermain dua kali dalam setahun. Sedikit sulit karena kami sekarang bermain di Grup 2,” ujarnya.
Pemenang pertandingan Indonesia melawan Kenya akan mengamankan satu posisi di Grup 2, untuk selanjutnya bermain melawan tim Grup 1 yang kalah pada September mendatang.
Berikut ini adalah susunan pemain kedua Tim Piala Davis babak Play-off Grup II Dunia Piala Davis 2020, Indonesia vs Kenya
Indonesia :
1. David Agung Susanto
2. M. Rifqi Fitriadi
3. Christopher Rungkat
4. Gunawan Trismuwantara
Kapten tim: Febi Widhiyanto
Kenya:
1. Sheil Kotecha
2. Kevin Cheruiyot
3. Ibrahim Kibet Yego
4. Ismael Changawa Ruwa Mzai
Kapten tim: Rosemary Owino