JAKARTA, Indotimes.co.id – Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) 2018-2022, Trimedya Panjaitan, siap bekerja keras untuk memajukan olahraga gulat di Indonesia. Karenanya dibutuhkan semangat baru untuk membangun olahraga gulat di Tanah Air.
“Saat ini olahraga gulat kurang mendapat perhatian dari masyarakat, karena olahraga ini memang tidak populer. Tentu ini jadi tugas kami untuk mengembangkannya. Kami bersama para pengurus PGSI pusat dan daerah akan memassalkannya. Target kami minimal gulat dikenal masyarakat luas,” ujar Trimedya di Jakarta, Jumat (9/6) malam.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu, tugasnya tidak sebatas mempopulerkan gulat, tapi juga mencari bibit-bibit berbakat di tiap daerah. Karena itu, Trimedya menugaskan Kabid Binpres PP PGSI, Gusti Randa untuk membuat 3-5 program realistis hingga 2019 mendatang.
Trimedya mengakui untuk menuai prestasi itu tidak mudah. Negara tidak cukup memberi kekuatan dana. Pihaknyapun harus merangkul pengurus daerah untuk membangun spirit yang sama.
“Dalam enam bulan pertama kepengurusan saya, kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan daerah untuk menyatukan visi dan misi.
Apapun warna bernderanya, bukan masalah, terpenting satu tujuan untuk kepentingan perkembangan gulat. Jika ada pengurus yang memiliki kepentingan pribadi di PGSI, saya tidak segan akan terabas,” tegas Trimedya.
Sementara itu, Gusti Randa, mengatakan telah terlihat hasil nenggembirakan dari perkembangan 18 atlet pelatnas Indonesia yang tengah menimba ilmu di Bulgaria.
Gusti yang juga manajer timnas gulat Asian Games 2018 menjelaskan selama enam pekan lebih berlatih di Bulgaria, para atlet mengalami perkembangan sigfinikan.
Dikatakannya para atlet yang terdiri dari 12 putra dan 6 putri itu ditangani oleh tiga pelatih lokal dan tiga pelatih asal Bulgaria. Mereka sudah berada di Bulgaria sejak April lalu.
“Perkembangannya makin membaik, termasuk soal mental. Mereka bukan hanya berlatih di indoor tapi juga out door di tengah hutan. Tinggal latihan teknik yang memang harus ditingkatkan. Mereka akan kembali ke Jakarta pada 17 Juli,” papar Gusti.
Gusti juga menambahkan selama menjalani uji coba dan trainning camp di Bulgaria, pihaknya mendapat dukungan penuh dari Federasi Gulat Bulgaria.
“Semua fasilitas latihan akan disiapkan Federasi Gulat Bulgaria. Dan, mereka juga akan menyiapkan latih tanding dengan pegulat nasionalnya,” ujar Gusti.
Soal target satu medali emas yang dibebankan Menpora Imam Nahrawi pada Asian games 2018, Agustus mendatang, Gusti menilainya sebagai keniscahyaan.
Menurutnya tidak terlalu sulit, namun ia enggan menyebutkan atlet dan dari nomor dan kelas mana yang potensi mewujudkan target emas tersebut. “Bukan hanya satu emas, kami juga berharap dapat menyumbang medali perak atau perunggu,” pungkas Gusti.