JAKARTA, Indotimes.co.id –
Keseriusan panitia “Turnamen Catur Pelajar Tingkat Nasional 2021 –  BPK Penabur Cup” untuk menjadikan ajang ini sebagai sarana mengasah dan menggembleng mental generasi muda lewat catur, benar-benar diwujudkan.

Menyusul hasil babak kualifikasi yang resmi diumumkan panitia pada Kamis (19/8) malam yang meloloskan 20 besar peserta untuk kembali bertarung di babak final pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Dihadiri oleh Pembina Percasi Eka Putra Wirya, Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi, serta Ketua Panitia Budijanto Gunawan, acara arahan khusus yang bertujuan mewujudnyatakan komitmen membangun karakter unggul anak bangsa yang dicanangkan sebagai tema gebyar catur ini, dilaksanakan Jumat malam. Apresiasi diberikan kepada peserta yang telah lolos babak kualifikasi dan akan bertarung di babak final.

Menghadapi event Final pada hari Minggu (22/8), Eka Putra Wirya berpesan agar terus menggemakan kejujuran bahkan menjadi “Agen Kejujuran”. Kejujuran merupakan salah satu karakter dasar yang sangat penting untuk terpatri menjadi jati diri seorang anak bangsa. Karena kejujuran akan membentengi diri dari segala hal yang bersifat negatif.

Baca Juga:  Menpora Geram atas Perlakuan Diskriminatif Terhadap Tim Indonesia di All England 2021

Menurutnya,  untuk mengasah semangat kejujuran bisa dimulai bahkan dari hal yang sederhana yaitu bagaimana bisa bertanding catur sesuai kemampuan diri sendiri, bertekad menjalani pertandingan dengan cara-cara yang sportif, tidak mudah terpikat menghalalkan berbagai cara untuk meraih kemenangan semata.

“Tidak semua peserta akan menjadi pecatur internasional, tetapi karakter kejujuran akan dibawa oleh semua peserta sampai tua. Jika menjadi orang jujur mereka akan mempunyai masa depan yang cerah karena dipercaya semua orang. Festival ini tidak sekedar kejuaraan catur untuk mencari pemenang tapi lebih difokuskan untuk membentuk karakter kejujuran dan karakter positif lainnya”, ujar Eka.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi, yang mengawali arahannya dengan menampilkan ungkapan Mohammad Hatta : Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar; Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman; Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki. Tokoh dan Pahlawan bangsa yang menyoroti karakter jujur secara khusus ini mengandung makna mendalam bahwa kejujuran merupakan nilai moral dasar yang wajib tertanam dalam kepribadian generasi muda harapan bangsa.

Baca Juga:  Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah FIBA Asia Cup 2021

Ungkapan “Jujur itu juara” dijelaskan dengan cara yang sangat menarik lewat tayangan video lagu. Juara tidak melulu hanya dilihat dari perbandingan dengan orang lain, namun juara itu juga mengandung arti menang atas diri sendiri, mampu mengendalikan diri terhadap perilaku yang merugikan orang lain.

Ketua panitia Budijanto Gunawan pada saat evaluasi menjelaskan bahwa babak kualifikasi yang diikuti seribu lebih peserta telah mencatat 20 peserta terbaik yang akan bertarung di babak Final.

Diakui memang tidak sederhana menyelenggarakan turnamen catur daring menggunakan protocol Fide dengan 1363 peserta. Namun berkat kerja keras tim Panitia BPK Penabur, Percasi dan SCUA, maka babak kualifikasi telah berjalan lancar.

Budi menambahkan bahwa turnamen ini menjadi ajang pembelajaran mental yang sangat baik bagi para pecatur yang merupakan generasi muda masa depan bangsa. Karena mereka diberi kesempatan untuk belajar mengambil keputusan yang tepat di saat-saat genting. Mereka diuji untuk menjatuhkan pilihan pada opsi yang tepat sekalipun berada dalam berbagai bentuk tekanan baik teknis maupun non teknis.

Baca Juga:  Menpora Umumkan 31 Cabor ke SEA Games Vietnam

Turnamen akbar ini juga diikuti oleh pecatur junior nasional, seperti CM Aditya Bagus Arfan, MPW Laysa Latifah (Tim Pelatnas SEA Games 2021), FM Nayaka Budidharma, WFM Diajeng Teresa Singgih, MPW Cecilia Liuvian.