JAKARTA, Indotimes.co.id – Sepak bola di Ibukota haruslah dipimpin oleh seorang figur yang tepat, seorang pemimpin yang mengerti soal sepak bola, pembinaan, dan pencapaian target prestasi yang berkesinambungan. Kriteria itu ada pada Kombes Pol Uden Kusumawijaya, yang memang berlatar belakang seorang pemain sepak bola dan pembina sepak bola.
Hal tersebut diutarakan pembina Askot PSSI Jakarta Timur dan PS Bina Taruna, Muhammad Zein,menyinggung soal pemilihan Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta dalam waktu dekat ini.
“Beliau berangkat dari pemain sepak bola. Dia nukan orang politik yang mau cari sesuatu dari sepak bola. Yang terpenting Asprov dan Pemprov DKI Jakarta bis bersinergi ,memajukan sepak bola Ibukota. Dan itu ada pada figur Kombes Uden,” ujar Muhammad Zein yang juga mantan Komite Eksekutif (Exco) PSSI 2003-2007 itu.
Menurut Muhammad Zein vakumnya kompetisi, khususnya untuk usia muda di Ibukota dalam beberapa tahun terakhir, menunjukan ada yang selaha selama ini dalam kepengurusan Asprov PSSI di Jakarta.
Untuk itulah pimpinan Asprov yang terpilih nanti harus benar-benar bisa mengulirkan semua strata kompetisi yang ada, termasuk kompetisi usia muda, yang menjadi pondasi pembinaan sepak bola baik di Jakarta maupun nasional.
Siap Dukung Pemprov DKI
Sebelumnya calon Asprov PSSI DKI Jakarta, Kombes Pol Uden Kusumawijaya menegaskan dirinya tetap maju dalam pemilihan Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta, karena memang ingin memajukan sepak bola di Ibukota.
Menurut Uden visinya memajukan sepak bola di ibukota, khususnya pembinaan usia dini sesuai dengan program pembangunan di bidang olahraga Pemprov DKI Jakarta.
Untuk itulah jika terpilih nanti pihaknya siap membantu dan siap bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam pembina olahraga khususnya sepak bola.
“Kami akan berkoordinasi dengan Gubernur Anies Baswedan dan wagub Sandiaga Uno untuk menyediakan stadion yang layak bagi publik di setiap penjuru wilayah ibukota,” ujar Uden disela-sela laga persahabatan antara PS Caprina Oldstars dengan NTT Oldstars di Stadion GOR Ciracas Jakarta Timur, Sabtu (28/10) petang.
Pertandingan yang digelar bersamaan dengan acara Final Copa NTT se-Jabodetabek tersebut, PS Caprina Oldstar unggul 6-1 atas NTT Oldstars.
Uden juga optimis pimpinan DKI Jakarta yang baru, bisa memenuhi keinginan masyarakat sepak bola Ibukota, yang ingin Jakarta memiliki sebuah Stadion Megah bertarap Internasional yang baru di Ibukota.
Tidak hanya itu, dia yakin konsep pembangunan yang ada di Jakarta, disetiap wilayah kota di Jakarta juga akan dibangun stadion yang berkelas. Kondisi ini akan mendorong berlangsungnya kompetisi sepak bola yang berkualitas pula di Ibukota.
Bagi Uden untuk mempimpin Aprov PSSI DKI Jakarta, dirinya telah menyiapkan program pembinaan usia muda yang berkesinambungan. Dengan program pembinaan ini, nantinya Jakarta tidak akan kekurangan stok pemain berbakat, baik itu untuk ajang Piala Suratin, untuk Pekan Olaharaga Nasional (PON) maupun untuk klub kebangaan Ibukota Persija Jakarta.
Kedepannya untuk memperkuat Piala Suratin maupun PON, DKI Jakarta tidak perlu lagi memboyong pemain dari daerah lainnya untuk memperkuat Ibukota. Karena stok pemain asal Jakarta sudah ada dan memiliki kualitas yang baik pula.
“Begitupula untuk Persija Jakarta kedepannya lebih banyak diisi oleh pemain asal Jakarta. Karena kita ingin mengembalikan kejayaan sepak bola Jakarta, seperti yang pernah ditorehkan para senior kita terdahulu, seperti Dede Sulaiman,Anjas Asmara dna lainnya,” ungkap Uden pula.
Sebagaimana diketahui pemilihan ketua umum Asprov PSSI DKI Jakarta akan berlansung pada 11 November 2017 mendatang pada Kogres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI Jakarta.
Sejauh ini baru sudah ada tiga calon yang maju untuk memimpin sepak bola Ibukota, yaitu manajer tim Persija Jakarta Gede Widiade, mantan pengrus PSSI Budi Setiawan, dan Kombes Pol Uden Kusumawijaya.