JAKARTA, Indotimes.co.id – PSSI melarang para pemain untuk melakukan selebrasi gol pada saat laga uji coba antara
Timnas U-23 melawan PS Tira Persikabo, di Stadion Madya, Gelira Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Jumat (5/3).
Hal itu dikatakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam konferensi pers virtual, jelang uji coba, Jumat (5/3) petang.
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule, larangan selebrasi itu sudah diatur dalam regulasi dan sudah diinformasikan kepada kedua klub. Larangan itu juga sesuai dengan turunan regulasi yang diadaptasi dari FIFA dan AFC.
“Selebrasi kita yang atur. Meskipun kita tahu dalam stadion sudah clear. Tetap aturan tidak boleh ada kerumunan dan sebagainya tetap diterapkan sesuai standar operasional prosedur,” ujarnya.
“Semua ini menandakan bahwa saat ini kita sedang dalam kondisi yang tidak biasa (pandemi), jelas Iwan.
Dijelaskannya pula, hal ini juga berlaku untuk laga-laga uji coba berikutnya, termasuk saat turnamen pramusim Piala Menpora 2021 mendatang. Apalagi ajang uji coba timnas U-23 ini sebagai ajang simulasi untuk perhelatan Piala Menpora nantinya.
Lebih lanjut, Iwan Bule menegaskan sebagai Ketua Umum PSSI, dirinya sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan uji coba pertandingan Timnas Indonesia U-23 melawan PS Tira Persikabo. Sebab itu, pihaknya tidak ingin terjadi pelanggaran dalam penerapan protokol kesehatan nantinya.
“Larangan selebrasi ini kami sudah bicara, kami diskusi dengan klub. Tidak bagus juga kalau terlalu pelukan luar biasa. Nanti publik melihat begitu bebasnya di sepak bola,” jelasnya.
Bahkan menurut Iwan Bule, hal-hal yang seolah tidak bermasalah dengan protokol kesehatan tetap akan disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. “Kalau setelah ini ada regulasi yang tidak perlu-perlu banget nanti akan kami revisi dan kami ubah. Termasuk pemain cadangan pakai masker.” Imbuhnya.
Iwan menambahkan, situasi saat ini, pihaknya mengeliminasi seminim mungkin. “Nanti orang berpendapat sepak bola tidak sesuai protokol. Kita tahu sudah dites semua. Kita menghargai situasi yang ada. Ini pembelajaran,” tandas Iwan Bule.