BALIKPAPAN, Indotimes co.id – Semangat membangun keolahragaan nasional harus qq, karena memberikan banyak makna adalam kehidupan, karena olahraga mampu menyatukan perbedaan dengan mengusung kesetaraan.
Hal tersebut menjadi amanat Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin diacara Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-39 tahun 2022 yang mengambil tema Bersama Cetak Juara ketika berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (9/9) malam.
Wapres KH. Ma’ruf Amin pun mengatakan jika olahraga bukanlah semata soal stamina, melainkan tentang kualitas hidup yang lebih sejahtera. Dimana menurutnya olahraga membangun kedisiplinan, ketangguhan, sportivitas, dan kerja sama. Kesemuanya berguna dalam kehidupan kita.
“Olahraga membentuk karakter bangsa, bahkan dapat menjadi sarana penjaga perdamaian dunia. Bersama Cetak Juara menjadi ajakan bagi kita, untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi di bidang olahraga. Oleh karena itu, para generasi muda, ayo terus bergerak, semangat berolahraga.
Para orang tua, jangan kalah dengan pemuda,” ucapnya.
Wapres yang juga merupakan Ketua Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) itu pun mengajak untuk menjadikan olahraga bagian dari keseharian, agar masyarakat Indonesia bergaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat, di samping para pendidik dan pelatih, serius memunculkan bibit talenta olahraga nasional, agar terangkat martabat bangsa melalui raihan prestasi para atlet di kancah dunia.
“Mencetak Juara tentu bukan perkara instan, melainkan butuh pembinaan secara berkelanjutan yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Sports science mesti dipraktikkan secara serius, agar atlet-atlet kita makin terurus. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi membangun ekosistem yang modern dan kondusif bagi tumbuhnya industri olahraga nasional,” tuturnya.
“Kita ingin mencetak gaya hidup sehat dan atlet berprestasi. Namun lebih dari itu, kita juga ingin membangun industri olahraga yang dapat menyumbang pada pertumbuhan ekonomi. Visi ini membutuhkan bangunan sinergi pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, media dan akademisi, serta masyarakat luas, termasuk para atlet dan pelatih,” tandasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa pada Peringatan Haornas ke-37 tahun 2020 lalu, Bapak Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kepadanya dan seluruh stakeholder olahraga nasional untuk melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional.
Melalui arahan Bapak Presiden tersebut kata Menpora, telah melahirkan DBON yang dipayungi oleh Perpres No.86 Tahun 2021 yang diterbitkan bertepatan dengan peringatan Haornas ke-38 pada tanggal 9 September 2021.
“Setelah 76 tahun Indonesia merdeka, barulah pada tahun 2021, kita memiliki desain untuk olahraga nasional. Baik untuk olahraga pendidikan, olahraga rekreasi atau yang sekarang disebut dalam UU No.11 Tahun 2022 sebagai olahraga masyarakat, dan olahraga prestasi, dimana dalam DBON mengatur dari hulu sampai ke hilir, hulunya adalah kebugaran masyarakat, hilirnya adalah prestasi,” ucapnya.
“Tidak mungkin kita mendapatkan talenta-talenta yang akan menjadi atlet elite nasional, yang bisa membanggakan Indonesia di pentas olahraga dunia, baik single maupun multi event kalau masyarakatnya tidak sehat dan bugar. Oleh karena itu yang menjadi hilir dalam DBON adalah prestasi. Singkatnya, isi yang terkandung dalam Desain Besar Olahraga Nasional ini telah mengatur dari hulu sampai ke hilir yang melibatkan hampir semua kementerian dan lembaga di tingkat pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dibawah tim koordinasi tingkat gh BB qqqqpusat yang dipimpin langsung oleh bapak Wapres,” tambahnya.
Menteri asal Partai Golkar itu pun menyebut pada peringatan Haornas ke-39 ini, dengan tema Bersama Cetak Juara, maknanya adalah kolaborasi dan keterpaduan langkah dalam melaksanakan tugas yang sudah diamanahkan oleh Perpres No.86 Tahun 2021 pada berbagai pihak, khususnya kementerian dan lembaga di tingkat pusat dan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota di daerah mutlak diperlukan.
“Keberhasilan Desain Besar Olahraga Nasional akan ditentukan oleh sejauh mana masing-masing pihak yang telah mendapatkan tugas, bisa melaksanakannya dengan baik secara terencana, sistematis dengan berorientasi jangka panjang serta berkelanjutan. Kita bisa mencetak juara yang membanggakan bangsa di pentas olahraga dunia, kalau kita bersama-sama,” ungkapnya.
Target-target yang sudah ditetapkan dalam DBON, menurut Menpora bergelar Profesor itu akan terwujud kalau dalam pengerjaannya bersama-sama, dengan target Indonesia berada di peringkat lima dunia, baik Olimpiade maupun Paralimpiade saat 100 tahun Indonesia merdeka, 2045, atau tepatnya saat Olimpiade 2044.
“Olahraga adalah hal penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia. Kita ingin membangun SDM yang unggul, tangguh, berdisiplin, dan yang berkarakter melalui olahraga. Kita mengharapkan tingkat kebugaran masyarakat Indonesia semakin membaik, apalagi ditengah pandemi seperti sekarang ini. Hanya mereka yang sehat dan bugar yang punya daya tahan tubuh dan imunitas yang baik,” sebutnya.
“Pada peringatan Haornas ke-39 ini kita jadikan momentum untuk kembali menggelorakan slogan yang pernah ada tetapi sempat hilang, yaitu Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat. Semoga masyarakat semakin giat dan rajin berolahraga, serta menjadikan olahraga sebagai gaya hidup,” terangnya.
Di sisi lain, Menpora mengatakan jika pemilihan Kalimantan Timur, khususnya kota Balikpapan menjadi tuan rumah pelaksanaan Haornas ke-39, bertujuan untuk mulai mendekatkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan olahraga nasional ke Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), lantaran nantinya pusat kegiatan olahraga nasional akan dibangun di Ibu Kota Negara Nusantara.
“Termasuk persiapan untuk bidding Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, juga di Ibu Kota Negara Nusantara. Dan juga, sesuai arahan Bapak Presiden, kita akan segera membangun tempat pemusatan latihan atau training center untuk timnas sepakbola kita juga di Ibu Kota Negara Nusantara,” pungkasnya.