JAKARTA, Indotimes.co.id -Bertajuk Fight for Pride, One Pride MMA, Sabtu (12/6) malam bertajuk One Pride Fight Night 46, menampilkan kejutan dalam pertarungan perebutan gelar kelas welterweight antara Theodorus Ginting dan Windri Patilima.
Bertarung di partai utama, sang penantang Windri Patilima akhirnya membuktikan dirinya mampu menumbangkan juara bertahan “Singa Karo” Theodorus Ginting.
“The Bad Boy” Windri Patilima, yang sejak awal pertarungan menunjukkan semangat dan fokusnya sebagai juara baru di pertandingan ini. Petarung asal Kotamobagu, Sulawesi Utara, yang mengandalkan pukulan kerasnya itu, kerap menyulitkan Theodorus, sepanjang ronde peratma dan ronde kedua..
Bahkan pukulan keras Windri Patilima pada ronde ketiga membuat Theodorus goyah dan terjatuh, yang langsung diserang Wendri, meski Theodorus sempat memberikan perlawanan dengan takedown. Namun Windri mampu melakukan kuncian Rear Naked Choke untuk mengakhiri perlawanan sang jawara bertahan itu kali ini.
“Pertandingan malam ini sungguh enak. Theo sudah bilang, latihanlah walau akan kalah. Tapi berkat kerja keras dan doa orang tua saya dan orang sekitar saya, saya bisa menang. Sabuk ini saya persembahkan kepada kampung halaman, keluarga, dan istri saya, “ ujar Windri Patili seusai pertarungan.
Menurutnya pukulan – pukulan dari sang lawan di ronde pertama menguatkan mental dirinya, memacu untuk tidak berhenti berjuang. “Sayacoba ulur-ulur waktu, habiskan nafas Theodorus dan mulailah kita baku habis, baku hancur. Kita tidak ada rencana untuk main di bawah, tapi karena dia jago wrestling, dia mau main di bawah, ya kita ladeni,” tandas Windri.
Sementara itu Ketua Umum KOBI, Ardiansyah Bakrie mengapresasi semangat para fighter yang tak pernah berhenti untuk menjadi yang terbaik diajang One Pride MMA.
“Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada fighter, sudah memberikan pertunjukan yang sangat luar biasa. Kita disajikan partai puncak menarik. Seperti yang kita lihat, patah tumbuh hilang berganti, setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya,” ungkap Ardiansyah Bakrie, menanggapi gelar juara yang baru disandang Windri Patilima.
Pada pertarungan lainnya, di Co-main event, Faisal Lase mengamankan posisi sebagai penantang gelar interim kelas atomweight setelah menguasai Alin Anggrianto selama 3 ronde penuh.
Alin terus mencari celah untuk mendaratkan balasan, sementara Faisal Lase lebih aktif melancarkan pukulan, tendangan, dan takedown.
Keunggulan Faisal semakin nyata di posisi ground, di mana fighter Bali MMA ini bisa terus mengendalikan lawan dari atas sambil terus mendaratkan pukulan. Dominasi dari segi striking dan ground ini terus berlanjut sepanjang pertarungan, dan ketiga juri memberikan kemenangan angka mutlak kepada Faisal Lase setelah 3 ronde.
Pada kelas strawweight wanita, Dwi Retno mengalahkan Melpida Sihotang dengan keputusan mutlak. Petarung Yusshika ini menunjukkan dominasinya di permainan bawah dari awal sampai akhir ronde. Melpida, yang pernah menantang sabuk juara kelas strawweight, berhasil mendaratkan sejumlah pukulan keras, namun langsung dibuat tidak berdaya seketika pertarungan dibawa ke posisi ground.
Sebelumnya di partai pembuka, Martin Sulaiman berhasil menghentikan mantan juara kelas featherweight Hafid Nur Maradi di ronde kedua. Pertarungan dua pemegang sabuk ungu Brazilian Jiu Jitsu ini berlangsung cukup seru, namun Martin yang akhirnya memeangan laga ini dengan Ground and Pound.
Hasil Lengkap Pertarungan One Pride Fight Night 46 :
1. Main Event – Welterweight Title fight: Windri Pattilima mengalahkan Theodorus Ginting dengan Tap out (Rear Naked Choke) pada 4:17 dari Ronde 3
2. Co-Main event – Atomweight: Faisal Lase mengalahkan Alin Anggrianto dengan kemenangan angka mutlak
3. Women strawweight: Dwi Retno mengalahkan Melpida Sihotang dengan kemenangan angka mutlak
4. Featherweight: Martin Sulaiman mengalahkan Hafid Nur Maradi dengan TKO (Ground and Pound) pada 3:25 dari Ronde 2.