JAKARTA, Indotimes.co.id – Juara kelas ringan WBO Intercontinental Daud Yordan mengaku optimis mampu mengalahkan petinju Afrika Selatan Michael Moekoena dalamperebutkan sabuk juara dunia tinju kelas ringan super versi International Boxing Association (IBA) di Batu, Malang, Jawa Timur, 17 November 2019 mendatang. Namun petinju asal Ketapang, Kalimantan Barat ini, belum berani susumbar menumbangkan lawannya dengan KO pada pertarungannya nanti.
“Saya tetap optimis mampu memenangkan pertarungan atas Michael Moekoena di Batu nanti. Yang jelas saya telah melakukan persiapan serius menghadapi laga perebutan gelar tersebut,” ujar Daud kepada awak media di Jakarta, Selasa (22/10).
Menurut Daud , persiapannya telah mencapai 70 persen untuk pertarungan ini, dibawah bimbingan Pino Bahari di Bali. Selain itu pihaknya juga belum melihat dan mempelajari rekaman pertarungan sang lawannya tersebut.
“Masih ada 30 persen yang harus kami lakukan dan program sudah masuk ke latih tanding. Latih tanding dilakukan agar tidak kaget saat berhadapan dengan lawan, dan lawan-lawan latih tanding (gaya bertarungnya) menyerupai lawan, sehingga nanti terbiasa,” ungkap Daud, yang kini memiliki rekor 39 kali menang (27 KO) dan empat kali kalah.
Daud terakhir kali bertarung pada Agustus silam. Saat itu ia menaklukkan petinju Thailand Aekkawee Kaewmanee di Pattaya, Thailand, dalam perebutan gelar kelas ringan super versi WBC Ongen
Selain Daud Yordan, yang akan bertarung dalam perebutan gelar kelas ringan super versi IBA di Batu, juga akan digelar pertarungan perebutan gelar kelas bulu versi IBA yang lowong, antara juara kelas WBC Asian Boxing Council Continental Ongen Saknosiwi menghadapi petinju Filipina, Marco Demecillo.
Ongen yang juga anggota TNI AU ini, baru saja merebut gelar juara kelas bulu (57,1 kg) WBC Asian Boxing Council Continental dengan mengalahkan petinju Thailand, Nanthawat Maolichat, pada 7 September lalu di Singapura.
Pertarungan Ongen-Demecillo adalah memperebutkan gelar lowong, dan diperkirakan akan berjalan seru dan menarik, mengingat petinju Filipina ini memiliki peringkat yang lebih baik daripada Ongen.
Sementara itu penata tanding internasional dari Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim, mengatakan Mokoena dan Demecillo akan menjadi lawan yang tangguh untuk Daud dan Ongen karena keduanya adalah petinju yang bagus.
“Demecillo bahkan memiliki peringkat yang lebih baik daripada Ongen. Tapi, kami yakin Ongen akan mampu mengatasi lawan. Sementara bagi Daud, bila menang atas Mokoena,dia akan mencetak sejarah karena menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda,Begitu juga Ongen menjadi petinju Indonesia yang menjadi juara dunia dengan rekor kurang dari 10 pertarungan,” tandas Rinchen.
Sebagaimana diketahui IBA adalah organisasi tinju yang baru berdiri pada 2017 dan bermarkas di New Jersey, AS. Organisasi semacam ini banyak tumbuh bagaikan cendawan tumbuh di musim hujan untuk menyaingi empat organisasi tinju dunia paling bergengsi dan diakui dunia: WBC, WBA, IBF, dan WBO.